Menteri ESDM Bicara Kecerdasan Buatan hingga Inovasi untuk Dongkrak Industri Migas RI

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, di acara 'Supply Chain and National Capacity Summit 2024', yang digelar di JCC Senayan, Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menegaskan, saat ini pemerintah tengah memperkuat rantai pasok dan kapasitas nasional industri migas nasional. Ini dilakukan sebagai fondasi untuk memajukannya di tengah berbagai tantangan dan ketidakpastian global saat ini.

Dongkrak Lifting, Bahlil Minta Dirut Baru Pertamina Manfaatkan Sumur Migas 'Nganggur'

"Kita harus memastikan bahwa rantai pasokan kita tidak hanya tangguh dalam menghadapi ketidakpastian, tetapi juga cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan perubahan pasar global dan kebutuhan domestik," kata Arifin di acara 'Supply Chain and National Capacity Summit 2024', yang digelar di JCC Senayan, Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2024.

Industri hulu migas (ilustrasi)

Photo :
  • Dok. PHE
Bahlil Ungkap Program B40 Siap Diimplementasikan 1 Januari 2025

Dia membeberkan sejumlah strategi pemerintah guna mencapai tujuan tersebut. Pertama yakni mengadopsi teknologi modern dan transformasi digital, seperti misalnya penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mendongkrak transparansi, efisiensi, dan proses yang cepat.

"Teknologi ini akan memungkinkan kita untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah dengan lebih cepat," ujarnya.

Muncul Rencana Cuma Penerima BLT yang Bisa Mengisi Pertalite atau Solar?

Strategi kedua yakni meningkatkan kapasitas nasional, melalui pengembangan industri pendukung dalam negeri guna memperkuat rantai pasok, mengurangi ketergantungan pada produk impor, dan mempercepat ketersediaan barang dan jasa.

Menurutnya, pengembangan kapasitas nasional juga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, karena rantai pasokan industri membutuhkan kapasitas nasional yang lebih besar dari yang telah dicapai saat ini. Terlebih, menurutnya peningkatan kapasitas nasional juga akan memungkinkan Indonesia, untuk merespons setiap peluang peningkatan produksi dengan lebih cepat.

"Salah satu aspek penting dalam pengembangan kapasitas nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Karena ketersediaan tenaga kerja yang terampil dan terlatih, dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing industri nasional," kata Arifin.

Kemudian poin ketiga adalah mendorong kolaborasi dan kerja sama antara pemerintah, kontraktor, dan pelaku industri. Hal itu guna membangun kemitraan yang solid, melalui penciptaan ekosistem rantai pasokan yang lebih baik dan saling mendukung.

Strategi terakhir adalah inovasi, penelitian, dan pengembangan bersama, demi menciptakan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan dan meraih peluang baru yang bisa dimanfaatkan oleh industri migas Tanah Air.

"Inovasi adalah kunci untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar global. Karenanya, melalui 'Supply Chain and National Capacity Summit 2024' ini, kita berharap dapat merumuskan langkah-langkah konkret dan strategi yang efektif untuk mengatasi tantangan dan meraih peluang dalam meningkatkan kapasitas nasional," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya