Belanja Makanan di Asia Diperkirakan Capai US$8 Triliun pada 2030

Warga melakukan aksi borong bahan makanan di pusat perbelanjaan di Jaktim.
Sumber :
  • Kenny Putra

Jakarta, VIVA – Dorongan untuk menggunakan teknologi pertanian atau agritech di Asia semakin besar. Sebab, maysarakat Asia diperkirakan akan meningkatkan pengeluarannya untuk makanan lebih dari dua kali lipat dari US$4 triliun pada tahun 2019, menjadi lebih dari US$8 triliun pada 2030. 

Direktur Portofolio Constellar, Chen Yuyuan mengatakan penggunaan teknologi ini didorong oleh keterbatasan pertanian tradisional, populasi kelas menengah yang berkembang pesat di Asia, serta selera konsumen yang semakin meningkat akan pilihan makanan yang lebih berkualitas, segar, dan bernutrisi. 

"Teknologi pertanian telah menjadi solusi untuk memperbaiki cara bertani sehingga menghasilkan hasil panen yang lebih banyak dan berkualitas serta lebih produktif," kata Chen dalam keterangannya Selasa, 13 Agustus 2024.

Di Asia Tenggara, kawasan ini telah menjadi rumah bagi lebih dari 270 perusahaan startup teknologi pertanian, tumbuh secara signifikan dengan lebih dari US$3,6 miliar yang diinvestasikan antara tahun 2013 dan 2022.

Belanja bahan makanan.

Photo :
  • Halomoney.

Adapun menjelang pameran industri pangan berbasis pertanian, Agri-Food Tech Expo Asia (AFTEA), yang akan digelar pada 19-21 November 2024 di Sands Expo & Convention Centre, Singapura. Constellar selaku penyelenggara AFTEA menggelar roadshow di Jakarta bertemu dengan para stakeholder industri pertanian Indonesia agar dapat bergabung dalam gerakan mengubah industri pertanian dengan teknologi dan inovasi. 

Sebagai platform sourcing dan networking utama di Asia untuk industri agrifood dan foodtech, AFTEA 2024 berfokus pada penguatan masa depan keberlanjutan dan keamanan pangan, AFTEA merupakan satu-satunya pameran perdagangan yang mempertemukan teknologi mutakhir, solusi pangan inovatif, dan peluang investasi global dalam satu atap.

"Saya mendorong semua pemangku kepentingan agribisnis untuk berpartisipasi dalam AFTEA 2024, untuk berbagi dan menemukan inovasi terobosan dalam teknologi pertanian dan pangan, pertanian berkelanjutan dan regeneratif, protein alternatif, aquaculture, dan banyak lagi," jelasnya.

Tips Menyalakan Arang untuk Bakar-bakar di Malam Tahun Baru, Mudah dan Cepat

Belanja bahan makanan saat covid-19

Photo :
  • Pinkvilla

Untuk tahun ini, AFTEA akan mendalami tiga aspek utama dari bisnis agroteknologi yakni inovasi, keamanan, dan keberlanjutan. Tujuannya adalah untuk mendorong kemajuan dan perkembangan industri agrifood di kawasan ini.

Prabowo Panggil Para Menteri ke Istana, Zulhas Ungkap Bahas Harga Gabah hingga Panen Raya 2025

AFTEA 2024 akan menampilkan lebih dari 300 peserta pameran yang menampilkan kemajuan canggih dan inovasi terbaru dalam tema-tema utama pameran[ Tema pameran adalah Protein Alternatif, Akuakultur, Keamanan dan Keamanan Pangan, Teknologi Pangan Baru, Pemrosesan dan Pengemasan Cerdas, Keberlanjutan dan Manajemen Sumber Daya, Solusi Teknologi, Pertanian Perkotaan dan Pintar.

Daftar Harga Pangan 30 Desember 2024: Bawang hingga Daging Sapi Naik
Nasi Tumpeng

Mengenal Sejarah Nasi Tumpeng, Lauk Pauknya yang Beragam Ternyata Punya Makna Mendalam

Makanan tradisional seperti nasi tumpeng memiliki nilai sejarah dan simbolis yang mendalam. Di Indonesia, nasi tumpeng sering digunakan dalam berbagai acara.

img_title
VIVA.co.id
31 Desember 2024