Siti Nurbaya: Kementerian LHK Komitmen Perbaiki Tata Kelola Kualitas Lingkungan 10 Tahun Ini

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar (Doc: Istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Jakarta, VIVA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengklaim ada keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Kementerian LHK selama 10 tahun ini. Tentu, kata dia, keberhasilan tersebut berkat kerja sama dari berbagai pihak.

Lagi, Jokowi Endorse Paslon Respati-Astrid dengan Blusukan di Proyek Rel Layang Warisan Gibran

Menurut dia, keberhasilan yang dilakukan Kementerian LHK seperti pengendalian kebakaran hutan dan lahan, percepatan perhutanan sosial, perlindungan biodiversity, pembangunan infrastruktur hijau, upaya pemulihan lahan, pengendalian deforestasi, dan pengembangan ekonomi sirkuler. 

“Yang penting serta yang utama adalah public campaign dan partisipasi publik," kata Siti Nurbaya dikutip pada Senin, 12 Agustus 2024.

Jokowi Dukung RK, Hasto: Justru Dapat Reaksi Negatif dari Publik, Pramono Bisa Menang 1 Putaran

Presiden Jokowi ditemani Menteri LHK Siti Nurbaya di KTT COP26 UNFCC Glasgow. Credit: Dokumen KLHK

Photo :
  • Dok. KLHK

Kata dia, bahwa keberhasilan mewujudkan capaian kinerja pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan ini hanya bisa dilakukan atas dukungan kerja sama yang baik, serta peran aktif dari semua stakeholders. 

Indonesia dan Tantangan Emisi Karbon, Mengapa Kita Harus Peduli?

Mulai dari komunitas peduli lingkungan, tokoh masyarakat, akademisi, dunia usaha, insan pers, dan yang sangat penting kalangan generasi muda. 

“Untuk itu, saya mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah bahu-membahu, kerja keras tak kenal lelah memberikan kontribusinya untuk kemajuan pembangunan sektor lingkungan hidup dan kehutanan,” jelas dia.

Kemudian, Siti mengatakan langkah sinergi ini bukan hanya manifestasi transformasi responsif birokrasi. Akan tetapi, kata dia, lebih dari itu menjadi modalitas bersama bagi pembangunan sektor lingkungan, yang dimiliki pemerintah, Pemerintah Daerah (Pemda), civil society, komunitas dan dunia usaha. 

"Isu perubahan iklim, deforestasi dan degradasi lahan, serta kebutuhan energi terbarukan, senantiasa menuntut kita semua untuk terus berinovasi dan memunculkan gagasan-gagasan baru, menghemat energi air, lahan dan sumber daya alam, mengelola iklim dan mengantisipasi risiko bencana," ujarnya.

Selanjutnya, Siti mengatakan bahwa kerja nyata dan kampanye publik merupakan instrumen penting dalam kerja-kerja lingkungan. Makanya, ia menyebut kontinyu, konsistensi dan persistensi merupakan sikap yang luar biasa, bukan biasa–biasa saja sangat patut mendapatkan kredit prestasi.

“Sebagai bentuk apresiasi atas peran aktif dan kontribusi nyata para insan individu maupun kelompok dalam penanganan isu-isu lingkungan dan penyelamatan sumber daya alam, maka diadakan penganugerahan," ungkapnya.

Ia menambahkan selama kurun waktu 10 tahun terakhir pada dua masa periode pemerintahan (2015-2019) dan (2020-2024), di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Widodo), KLHK secara responsif, adaptif dan progresif terus melakukan upaya perbaikan tata kelola lingkungan hidup dan kehutanan. 

“Perbaikan tata kelola tersebut disertai komitmen kuat dalam mewujudkan kualitas lingkungan dan keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan melalui kerja-kerja yang nyata,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya