220 Investor Masih Diseleksi Ketat OIKN, Jokowi Sebut Utamakan Kualitas Investasi
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, sampai saat ini sudah ada 472 calon investor yang sudah mengajukan dan menadatangani Letter of Intent (LoI) dengan pihak Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).
Melalui seleksi awal yang dilakukan oleh pihak OIKN tersebut, Presiden menyebut sebanyak 220 calon investor telah memasuki seleksi tahap lanjut yang dilakukan oleh pihak OIKN. Dia menjelaskan, proses seleksi ketat yang dilakukan itu adalah untuk menyaring dan mencari para calon investor, yang benar-benar serius untuk menanamkan modalnya di ibu kota baru tersebut.
"Ada 472 investor yang sudah mengajukan dan menadatangani LoI dengan OIKN. Tetapi OIKN tetap menyeleksi, dan ketemu angka 220 investor yang memang serius dan ingin masuk ke Ibu Kota Negara Nusantara," kata Jokowi dalam acara groundbreaking kantor BCA di IKN, Senin, 12 Agustus 2024.
Bahkan, Jokowi berkali-kali menegaskan bahwa tidak ada satupun calon investor yang langsung diizinkan untuk berinvestasi di IKN. Karena Dia memastikan bahwa pihak OIKN benar-benar akan memilah, investor mana yang dianggap layak untuk menanamkan modalnya di IKN tersebut.
"Semuanya tetap diseleksi, tidak ada yang langsung bisa (berinvestasi), semuanya diseleksi," ujarnya.
Jokowi berharap, dari 220 calon investor yang saat ini masih dalam proses seleksi Kepala OIKN itu, nantinya akan terpilih para investor dengan investasi-investasi yang berkualitas.
Meskipun mengakui bahwa banyak pengajuan investasi asing untuk bisa ikut masuk ke IKN, namun Jokowi menegaskan bahwa prioritas investasi di IKN saat ini memang baru difokuskan kepada para calon investor yang berasal dari dalam negeri terlebih dahulu.
"Kita harapkan nanti yang 220 (calon investor) juga segera diseleksi oleh Kepala Otorita IKN, untuk segera merealisasikan investasinya di IKN," kata Jokowi.
"Meskipun sekarang ini kita masih memprioritaskan investasi yang berasal dari dalam negeri, tapi banyak juga permintaan-permintaan investor dari luar negeri. Tapi sekali lagi, yang diprioritaskan adalah investor dari dalam negeri terlebih dahulu, baru kemudian nanti investor dari luar," ujarnya.