Dongkrak Likuiditas Saham, Indosat Bakal Lakukan Stock Split dengan Rasio 1:4

Indosat
Sumber :
  • Misrohatun Hasanah

Jakarta, VIVA – Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) bakal melakukan pemecahan nilai saham atau stock split. Hal ini untuk mendorong peningkatan likuiditas saham akibat rendahnya likuiditas saham perusahaan.

IHSG Ditutup Mendatar di Level 6.983, Saham ESSA hingga BRIS Kinclong

Dalam keterbukaan informasi BEI, Manajemen ISAT menjelaskan bahwa pemecahan nilai saham dilaksanakan dengan rasio 1:4, atas seluruh saham seri B perseroan yang saat ini berjumlah 8,06 juta saham.

"Perseroan berharap pemecahan saham dapat meningkatkan likuiditas saham," kata Manajemen ISAT dalam keterangannya, Senin, 12 Agustus 2024.

IHSG Menguat pada Sesi I, Saham MEDC hingga MAPI Jadi Pendorong

Ilustrasi investor pasar modal.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Dengan adanya aksi korporasi stock split tersebut, maka dipastikan bahwa nantinya harga saham ISAT akan diperjualbelikan dengan harga yang lebih murah.

Dibuka Menghijau, IHSG Dibayangi Koreksi Lanjutan Jelang Akhir Pekan

Pantauan VIVA di RTI, sebelum pembukaan perdagangan pada Senin, 12 Agustus 2024, harga saham ISAT berada di level Rp 10.200. Jika dipecah dengan rasio 1:4, maka harga baru saham ISAT akan menjadi Rp 2.550 per saham

Indosat akan meminta restu dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang akan digelar pada Senin, 24 September 2024 mendatang.

Jika pemecahan saham ini disetujui, maka ISAT akan memperdagangkan sahamnya dengan nominal baru pada Senin, 14 Oktober 2024. Tanggal akhir perdagangan saham dengan nominal sebelum stock split akan berlaku sampai Jumat, 11 Oktober 2024.

Manajemen ISAT sendiri mengaku telah mengajukan permohonan persetujuan untuk pemecahan saham ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 Juli 2024, dan telah mendapat persetujuan prinsip dari BEI pada 2 Agustus 2024.

''Sesuai aturan OJK, pelaksanaan pemecahan saham wajib dilakukan paling lambat 30 hari kalender setelah pelaksanaan dan persetujuan RUPSLB," ujar pihak Manajemen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya