Luhut Pamer Kondisi Sungai Citarum: Airnya dari Tercemar Berat Jadi Tercemar Ringan

Menko Luhut [dok. Humas Kemenko Marves]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, saat ini Sungai Citarum sudah dapat dipulihkan oleh pemerintah. Sebab kini kualitas air sudah dalam kategori tercemar ringan, dari sebelumnya tercemar berat.

Luhut Targetkan Aturan Pembatasan BBM Subsidi Rampung Oktober

Luhut mengatakan, sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau kawasan Sungai CItarum pada Februari 2018 silam. Dia mendapatkan perintah agar aliran sungai dapat dipulihkan fungsinya.

"Saya selalu mengingat ultimatum beliau agar daerah aliran Sungai Citarum dapat dapat dipulihkan fungsinya. Dan dituntaskan kebersihannya dalam kurun waktu tujuh tahun sejak kunjungan tersebut dilakukan," ujar Luhut lewat Instagramnya @luhut.pandjaitan Sabtu, 10 Agustus 2024.

Luhut Pede GBFA Bisa Bantu Atasi Perubahan Iklim

Ilustrasi: Sejumlah aktivis dan relawan dari Walhi Jawa Barat menaiki perahu untuk melihat kualitas air dari Sungai Citarum saat Aksi untuk Kualitas Air Sungai Citarum di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu, 19 Mei 2024.

Photo :
  • ANTARA/Novrian Arbi

Adapun Sungai Citarum terbentang sepanjang 297 km dengan luasan mencapai 682.227 hektar yang melintasi 13 kabupaten/kota di Jawa Barat. 

Penuhi Target Energi Hijau, Luhut Pastikan RI Tambah 21 Gigawatt EBT di Sektor Kelistrikan

Luhut mengatakan, Sungai Citarum mengalami pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat tingginya aktivitas domestik dan industri di pinggiran sungai yang menghasilkan limbah. Hal ini mulai limbah industri, pertanian, peternakan, perikanan, hingga sampah domestik.

"Hari ini saya meninjau kapal pembersih sampah beserta alat pengolah sampah yang telah dibuat sendiri dan sukses diuji coba oleh rekan-rekan TNI AD. Kepada Kepala Staf Angkatan Darat sebagai pengampu kapal," ujarnya.

"Secara khusus saya berpesan agar inovasi ini harus terus dikembangkan seiring dengan penggunaannya di lapangan, berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan stakeholders lain sehingga permasalahan sampah di DAS Citarum dapat diatasi secara tuntas dan berkesinambungan," sambungnya.

Di sisi lain terang Luhut, pemerintah Jawa Barat juga telah mulai membangun Teknologi Incinerator sampah (PSEL) di Legok Nangka. Itu dilakukan untuk memproses 2.000 ton/hari sampah dari Bandung Raya menjadi energi listrik sebesar 40 MWatt. 

"Belum lagi penanaman 20 juta pohon di sepanjang DAS Citarum yang dilakukan oleh AstraZeneca Indonesia. Saya juga terus mengingatkan Gubernur, Walikota/ Bupati di Jawa Barat agar terus mengoptimalkan pemanfaatan 17 TPST (kapasitas 1.281 ton/hari) yang dibangun di sepanjang DAS Citarum," terangnya.

[dok. Instagram @luhut.pandjaitan]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Lebih lanjut Luhut mengatakan bahwa sampai hari ini berbagai capaian telah diraih oleh Sungai Citarum. Salah satunya membaiknya peridak kualitas air.

"Capaian yang telah diraih sampai hari ini yang merubah predikat kualitas air Sungai Citarum dari tercemar berat menjadi tercemar ringan, harus terus dipertahankan dan ditingkatkan. Secara khusus saya berterimakasih kepada jajaran TNI AD, Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Daerah, dan para stakeholders terkait," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya