Simak 5 Kesalahan Fatal Trading Saham yang Paling Sering Dilakukan Pemula

Ilustrasi trading.
Sumber :
  • The Balance

Jakarta, VIVA – Trading saham jadi jenis investasi yang semakin populer di kalangan pelaku pasar. Kenaikan jumlah investor saham tak lepas dari meningkatnya pengetahuan masyarakat perihal cara efektif membangun kekayaan dalam mencapai kebebasan finansial (financial freedom). 

Penjelasan OIKN soal Heboh Aguan Investasi di IKN Demi Selamatkan Jokowi

Di mana kesejahteraan tidak bisa hanya mengandalkan kegiatan menabung saja. Hal itu lantaran kondisi global semakin tak pasti. Ditambah lagi potensi inflasi yang dapat terjadi kapan saja. 

Nilai tukar mata uang semakin melemah dari tahun ke tahun. Alhasil, saham jadi pilihan masyarakat untuk menyimpan kekayaan mereka agar tak tergerus inflasi. 

Kelas Menengah Wajib Tahu! Ini 6 Kebiasaan Orang Super Tajir Kelola Keuanganya

Dalam perjalanan investasi seringkali penuh dengan tantangan dan kesalahan. Banyak investor pemula yang membuat kesalahan yang sama, yang pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan portofolio mereka.

IHSG Ditutup Mendatar di Level 6.983, Saham ESSA hingga BRIS Kinclong

Dikutip dari moneywise, penting bagi Anda untuk memahami kesalahan umum yang sering dilakukan oleh investor pemula. Simak uraiannya di bawah ini.

Kesalahan Investasi Saham yang Sering Dilakukan Pemula

1. Bereksperimen sebelum belajar

Tak dipungkiri eksperimen jadi cara terbaik dalam mengasah keterampilan. Namun, Anda harus ingat setiap percobaan yang dilakukan akan mempertaruhkan uang Anda. Artinya, semakin banyak melakukan kesalahan tanpa memetik pelajarannya maka akan semakin besar kerugian yang anda alami.

Dalam berinvestasi, khususnya saham, penting untuk melakukan riset dan mempelajari emiten secara komprehensif sebelum memutuskan pilihan portofolio terbaik. 
CEO tastytrade Scott Sheridan memperingatkan investor untuk tidak bergantung dengan simulator trading karena bisa menciptakan kebiasaan buruk. Luangkan waktu untuk melakukan riset perusahaan maupun mempelajari strategi investasi.

2. Tidak mempunyai perencanaan

Ilustrasi arah investasi

Photo :
  • Pixabay

Tanpa rencana yang jelas, investasi Anda akan seperti kapal tanpa kompas. Trader yang baik adalah seseorang yang mempunyai prinsip dan metode yang kuat untuk menemukan peluang cuan, menempatkan modal, hingga mengurangi risiko kerugian.

Buatlah rencana investasi yang realistis dan sesuai dengan tujuan keuangan Anda. Tentukan berapa banyak uang yang ingin Anda investasikan, jenis saham apa yang ingin Anda beli, dan kapan Anda ingin menjualnya.

Sheridan menyarankan agar trader tidak FOMO dan ikut-ikutan berinvestasi di saham yang banyak direkomendasikan influencer atau teman komunitas. Disiplin melakukan penggalian informasi dan berpegang teguh dengan perencanaan awal.

3. Terlalu emosional

ilustrasi ambisius.

Photo :
  • drobotdean/freepik

Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan investor pemula adalah membiarkan emosi mengendalikan keputusan investasi. Ketika harga saham naik, mereka seringkali terbawa euforia dan membeli tanpa pertimbangan matang.

Sebaliknya, saat harga saham turun, mereka panik dan menjual saham dalam kerugian. Investasi yang sukses membutuhkan disiplin dan pendekatan yang rasional.

4. Mengabaikan faktor risiko

Mayoritas investor pemula lebih berorientasi pada keuntungan saja. Tak banyak yang mengabaikan potensi-potensi risiko yang dapat menjerumuskan ke jurang kerugian. Padahal trader yang baik adalah seseorang yang mampu mengidentifikasi dan menghindari risiko kegagalan sebanyak mungkin.

Caranya adalah dengan terus belajar dan meningkatkan pengetahuan. Pantau selalu dinamika pasar dan kondisi ekonomi global.
"Siapa pun yang berhenti belajar berarti melakukan kesalahan dalam perdagangan dan dalam kehidupan. Kita harus belajar setiap hari," imbuh Sheridan.

5. Melupakan pajak 

Ilustrasi pajak.

Photo :
  • Freepik

Memahami aturan pajak dengan benar jadi langkah penting yang harus Anda tahu saat memulai investasi saham. Hal itu lantaran kewajiban pajak tidak bisa diabaikan. 

Di Indonesia, penghasilan dari transaksi saham dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) final. Artinya, pajak sudah dipotong langsung dari keuntungan yang Anda peroleh saat menjual saham. Besaran tarif pajak final bervariasi tergantung pada jumlah keuntungan yang diperoleh.

Memahami implikasi pajak dari aktivitas trading akan membantu Anda dalam merencanakan keuangan secara lebih efektif. Anda dapat mengalokasikan sebagian keuntungan untuk membayar pajak dan menyisihkan sisa keuntungan untuk investasi atau kebutuhan lainnya.

Investasi saham adalah cara yang efektif untuk mencapai kebebasan finansial, tetapi membutuhkan kesabaran, disiplin, dan pengetahuan yang memadai. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, Anda dapat meningkatkan peluang untuk meraih kesuksesan dalam berinvestasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya