Prabowo Bakal Gandeng Rusia Kembangkan Nuklir, Menteri ESDM: Kita Sudah Siapkan
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Presiden Terpilih Prabowo Subianto berencana menggandeng Rusia dalam pengembangan energi nuklir di Tanah Air.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan, nuklir memang menjadi salah satu sumber energi yang penting bagi Indonesia.
Meski demikian, Arifin menilai bahwa dalam hal pengembangannya, teknologi nuklir tentunya membutuhkan teknologi pendukung yang memadai.
"Kita sudah menyiapkan energi nuklir itu, kita rencanakan beyond 2040. Tapi kalau memang teknologinya aman, komersial, kompetitif, kenapa enggak?" kata Arifin saat ditemui di kantornya, dikutip Jumat, 9 Agustus 2024.
Karenanya, Arifin menegaskan bahwa pemerintah harus lebih fokus untuk pembangunan reaktor nuklir dalam skala kecil, atau biasa disebut Small Modular Reactor (SMR).
Karena apabila dibandingkan dengan reaktor nuklir berskala besar, SMR dinilai lebih memungkinkan. Hal itu karena belum adanya area yang bisa dimanfaatkan secara penuh, untuk membangun fasilitas nuklir dengan skala besar tersebut.
Terlebih, lanjut Arifin, belum ada kandidat-kandidat perusahaan yang akan menggarap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia.
"Belum, kita harus evaluasi betul teknologinya ya, kemudian juga keekonomian," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya Presiden terpilih Prabowo Subianto, telah menemui Presiden Rusia, Vladimir Putin di Moskow pada Rabu, 31 Juli 2024 lalu. Pertemuan itu guna memperkuat hubungan dan kerja sama antara kedua negara, di mana salah satu hal yang dibahas keduanya yakni terkait peluang kerja sama di sektor energi nuklir.
"Di sektor energi nuklir, kami telah berdiskusi dengan institusi anda, dengan ROSATOM, kemungkinan kerja sama di sektor ini," ujar Prabowo kepada Putin.