Bursa Asia dan Wall Street Kompak Bangkit Berkat Ini

Bank of Japan (BOJ)
Sumber :
  • Japan Today

Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik membuka pasar dengan posisi lebih tinggi pada Jumat, (9/8/2024). Lonjakan kenaikan juga terjadi di Wall Street.

Bursa Asia Bervariasi Jelang Agenda Politik di China dan AS

Bursa di kawasan Asia kinclong setelah saham-saham Amerika Serikat (AS) menguat kembali (rebound) dari kemerosotan beruntun. Laporan bursa tenaga kerja baru turut meningkatkan kepercayaan investor terhadap ekonomi AS.  Lantas meredakan kekhawatiran pasar terhadap resesi AS menyusul aksi jual yang meningkat signifikan di awal pekan. 

Pengajuan awal asuransi pengangguran lebih sedikit dari yang diantisipasi minggu lalu. Hal ini bertentangan dengan indikasi lain dari melemahnya pasar tenaga kerja. 

IHSG Diprediksi Menguat saat Pasar Fluktuatif, Intip Rekomendasi Saham Potensial Cuan

Pengajuan pertama tunjangan pengangguran mencapai 233.000 pada pekan lalu turun 17.000 dari minggu sebelumnya. Total itu lebih rendah dari estimasi Dow Jones sebesar 240.000. Praktis memberikan sedikit kelegaan bagi pasar di tengah tanda-tanda pertumbuhan lapangan kerja AS melambat.

Ilustrasi tenaga kerja.

Photo :
  • Pixabay
Angkatan Bersenjata China Tidak Sekuat yang Terlihat?

Indeks S&P/ASX 200 Australia naik tipis sebesar 0,72 persen. Indeks Nikkei 225 Jepang
melompat 1,63 persen.

Peningkatan nilai indeks juga menerpa Topix yang diperdagangkan 1,43 persen lebih tinggi di bursa pada pagi ini. Kospi Korea Selatan menguat  1,43 persen.

Kosdaq berkapitalisasi kecil melonjak 2,67 persen. Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada pada level 17.147. Nilai itu lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI pada level 16.891,83.

Mengutip CNBC, ekuitas dan mata uang global anjlok setelah data ketenagakerjaan AS mencatat hasil lebih rendah dari perkiraan ekonom. Alhasil, memicu kekhawatiran potensi resesi dan investor mulai menghentikan “carry trade” yen di pasar.

Investor akan mencermati indeks harga konsumen (CPI) dan indeks harga produsen (PPI) China selama bulan Juli. Jajak pendapat analis memperkirakan CPI China diproyeksikan mengalami kenaikan 0,3 persen tahun-ke-tahun (yoy).

CPI China di bulan Juni tercatat menguat 0,2 persen. Para ekonom juga memperhitungkan PPI China akan menurun 0,9 persen. 

Semalam di AS,  S&P 500 naik 2,3 persen dan menutup bursa pada level 5.319,31. Perolehan jadi nilai terbaik indeks sejak November 2022. 

Dow Jones Industrial Average mengikut penguatan sebanyak 683,04 poin atau 1,76 persen menjadi 39.446,49.  Nasdaq Composite terbang 2,87 persen dan ditutup pada angka 16.660,02.

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.

Rupiah Melemah ke Level Rp 15.760 per Dolar AS Pagi Ini

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Senin pagi, 4 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024