PGN dan Likuid Nusantara Gas Teken MoU Gali Potensi Kerja Sama LNG di Jatim

[dok. Humas PT PGN Tbk]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Subholding Gas PT Pertamina, PT PGN Tbk, meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Likuid Nusantara Gas (PT LNG). Kerja sama ini guna menggali potensi kerja sama di bidang gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG) di Jawa Timur.

Polda Jatim Ungkap Penyulut Insiden Berdarah di Sampang, Tak Terkait Pilkada

Penandatanganan ini dilakukan oleh Rosa Permata Sari selaku Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, dan Wira Rahardja selaku Direktur Utama PT LNG.

Rosa menjelaskan, dalam MoU tersebut, PGN dan PT LNG menyepakati ruang lingkup kerja sama, di antaranya terkait jual-beli LNG yang saat ini aktif dilakukan PGN guna memenuhi kebutuhan gas bumi domestik.

Pemerintah Diminta Buat Regulasi yang Mudahkan Kerja PGN

"Kemudian untuk mendukung penetrasi pasar domestik, akan dilakukan kajian bersama pengembangan infrastruktur gas bumi atau terminal LNG di Pasuruan, Jawa Timur, serta potensi lain yang terkait kegiatan operasi dan pemeliharaan fasilitas dan infrastruktur gas bumi atau LNG," kata Rosa dalam keterangannya, Kamis, 8 Agustus 2024.

Petugas PGN saat melakukan perawatan jaringan pipa gas.

Photo :
  • Dok. Pertamina
Survei Pilgub Jatim: Emil Jadi Faktor Kemenangan Khofifah di Wilayah Mataraman

Dia berharap, potensi kerja sama ini bisa segera direalisasikan dalam tahapan yang lebih konkrit. Dia mengaku melihat keselarasan dari apa yang menjadi cita-cita PT LNG dengan yang dilakukan PGN, dan kondisi ekosistem bisnis hari ini.

Dimana hari ini ada kebutuhan yang cukup tinggi di Pulau Jawa atas gas bumi. Namun, pemenuhan gas untuk daerah-daerah tertentu tetap membutuhkan berbagai moda transportasi. "Tidak hanya gas pipa, tetapi juga membutuhkan bentuk moda lain seperti CNG dan LNG," ujar Rosa.

Selanjutnya, Rosa mengatakan bahwa pertumbuhan atas retail hari ini berkembang cukup pesat. "Atas pricing pun, rasanya market sudah sanggup menerima penetrasi LNG. Kami melihat kemampuan market dalam menyerap LNG dari bulan Mei kemarin. Artinya ambience dan ekosistem LNG sudah terbentuk," ujarnya.

Senada, Direktur Utama PT LNG, Wira Rahardja mengatakan, subsidi energi atau ketergantungan impor terhadap LPG cukup besar. Maka dalam hal ini, baik badan usaha, pemerintah, dan BUMN, dapat saling berkerja sama mengurangi beban pemerintah.

"Kami melihat bahwa kerja sama dengan PGN adalah suatu strategi yang tidak bisa kami pungkiri. Dengan support yang diberikan oleh PGN Grup dan tentunya pemerintah, kami yakin bahwa proyek LNG ini bisa menjadi salah satu kontribusi untuk pemerintah dan mewujudkan apa yang menjadi mimpi kami yaitu mengurangi beban LPG terutama dari sisi sektor subsidi impor LPG," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya