Ekonom Sebut Pilkada 2024 Tak Signifikan Dongkrak Ekonomi RI di Semester II

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menyebut, adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak akan berkontribusi besar terhadap ekonomi di semester II-2024. Sehingga dia memperkirakan perekonomian di semester II-2024 akan melambat.

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

Josua mengatakan, untuk keseluruhan tahun 2024 ini ekonomi RI mengalami revisi ke bawah. Dia memproyeksikan pertumbuhan hanya akan tumbuh sebesar 5,04 persen. 

"Di semester ke-II kami melihat bahwa sekalipun memang ada dampak dari Pilkada dan namun kontribusinya terhadap perekonomian nasional relatif lebih terbatas, dibandingkan dampak dari Pileg dan juga Pilpres," ujar Josua dalam PIER Economic Review, Kamis, 8 Agustus 2024.

Penjelasan OIKN soal Heboh Aguan Investasi di IKN Demi Selamatkan Jokowi

Baliho yang terpasang di pusat kota Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tampak bakal calon dalam Pilkada 2024.

Photo :
  • ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif

Faisal mengatakan, pada semester I-2024 lalu pendorong pertumbuhan ekonomi RI disumbang oleh Pemilu libur lebaran dan mudik, hingga beberapa hari raya keagamaan. Sehingga ekonomi di semester I-2024 tumbuh sebesar 5,08 persen.

Kelas Menengah Wajib Tahu! Ini 6 Kebiasaan Orang Super Tajir Kelola Keuanganya

Meski demikian, Josua melihat pembentukan modal tetap bruto (PMTB) pada semester II-2024 ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi sejalan dengan meningkatnya kepastian investor setelah pemilu selesai.

“Kemungkinan penurunan suku bunga kebijakan global yang lebih tinggi, yang dapat menarik investasi lebih lanjut. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan investasi langsung dan arus modal masuk, sehingga memperkuat investasi sektor swasta,” jelasnya.

Adapun berdasarkan data paparannya, Josua memperkirakan ekonomi kuartal III-2024 sebesar 5,02 persen, dan kuartal IV-2024 sebesar 5,02 persen.

Menurut Menteri Maman, langkah ini merupakan bagian dari proses panjang yang dimulai sejak era COVID-19, ketika pemerintah harus menghadapi tantangan mengamankan sektor ekonomi riil masyarakat sambil menjaga stabilitas keuangan negara.

Menteri Maman Pastikan Kebijakan PPN Naik Jadi 12 Persen Tak Pengaruhi Kinerja UMKM

Maman menekankan bahwa meskipun PPN dinaikkan, kebijakan tersebut tidak akan berdampak pada sektor UMKM dan masyarakat menengah ke bawah.

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024