Rupiah Diperkirakan Perkasa Menuju Rp 15.800 per Dolar AS

Ekonom Bank Permata, Faisal Rachman
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Rupiah berpotensi kembali menguat ke level Rp 15.800 per dolar AS. Ini menjadi perkiraan dari Head of Macroeconomics & Financial Market Research Bank Permata, Faisal Rachman.

Dibayangi Tekanan, Rupiah Menguat di Level Rp 16.309 per Dolar AS

Menurut Faisal, menguatnya rupiah di bawah Rp 16.000 per dolar AS ini diperkirakan dapat terus berlanjut. Seperti diketahui, pagi tadi, pergerakan mata uang rupiah yang berada di level Rp 15.982 per dolar AS.

Faisal menjelaskan, pergerakan rupiah ini dipengaruhi oleh dua faktor, yakni fundamental ekonomi Indonesia dan faktor global.

Fed Pangkas Suku Bunga, Rupiah Ambruk ke Level Rp 16.234 Per Dolar AS Pagi Ini

"Memang saat ini rupiah sudah di bawah Rp 16.000, dan apakah ke depannya bisa penguatannya bisa terus berlanjut? Bisa saja jika memang kondisi globalnya itu terus membaik," ujar Faisal dalam PIER Economic Review Kamis, 8 Agustus 2024.

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
BI Siapkan Rp 133,7 Triliun Penuhi Kebutuhan Uang Tunai Libur Nataru

Faisal menjelaskan, untuk faktor fundamental Indonesia diakui tengah mengalami tekanan. Meski demikian, perekonomian Indonesia saat ini cenderung resilien, tercatat pada kuartal II-2024 tercatat sebesar 5,05 persen.

"Ekonomi growth kita masih mampu tumbuh 5 persen. Inflasi kita terjaga rendah ya jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Nah, sekarang tinggal tunggu saja dari globalnya," jelasnya.

Faisal menilai, bila kondisi perekonomian global terus menunjukkan perbaikan, maka hal itu akan membuat modal asing kembali masuk ke pasar dalam negeri. 

"Jika itu terus terjadi maka memang tidak memungkiri bahwa penguatan rupiah itu bisa terus berlanjut dan kita lihat memang ada potensi kita bisa ke level Rp 15.800," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya