3 Aset yang Diproyeksi Naik di Tengah Ancaman Resesi Ekonomi Global

Penulis buku Rich Dad Poor Dad karya Robert T. Kiyosaki.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Penulis buku Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, belum lama ini mengungkapkan sejumlah aset yang diprediksi akan mengalami kenaikan nilai jual signifikan. Dalam sebuah postingan di X, dia membagikan insight soal aset kepada para pengikutnya.

Harga Emas Hari Ini 21 Desember 2024: Produk Antam Kinclong

Penulis terkenal tersebut mengatakan, pasar real estat sedang anjlok dan masa-masa sulit akan datang. Komentar ini muncul beberapa minggu sebelum aksi jual pasar global pada hari Senin, 5 Agustus, ketika S&P 500 mengalami penurunan terburuk sejak 2022, dan Nikkei Jepang mengalami penurunan terburuk sejak 1987.

"Grafik teknis mengindikasikan kejatuhan terbesar dalam sejarah akan terjadi. Harga real estat, saham, obligasi, emas, perak, dan bitcoin jatuh," katanya seperti dikutip VIVA dari Yahoo Finance, Kamis, 7 Agustus 2024.

Tren Positif Pasar Kripto Diharapkan Berlanjut di 2025

Ilustrasi bitcoin.

Photo :
  • www.pixabay.com/MichaelWuensch

Namun, Kiyosaki juga menekankan bahwa waktu yang tepat untuk membeli barang akan terjadi setelah kejatuhan tersebut. "Grafik teknis menunjukkan siklus bullish market jangka panjang yang besar akan menyusul, dimulainya kenaikan bullish market pada akhir tahun 2025, yang akan menaikkan harga selama bertahun-tahun," ujar dia.

Waduh! Harga Bitcoin Anjlok Hingga di Bawah 95.000 Dolar AS, Kok Bisa?

Dia kemudian mengungkapkan tiga aset yang diprediksi akan mendapat keuntungan signifikan dari siklus pasar bullish. Tiga di antaranya yakni emas, perak, dan bitcoin.

Kiyosaki melihat, aset-aset tersebut akan melonjak setelah mengalami kejatuhan. Dia bahkan membuat prediksi yang berani tentang harga potensialnya.

"Emas mungkin USD15.000 per ons. Perak mungkin US$110,00 per ons. Bitcoin mudah mencapai US$10 juta per koin," tulisnya.

Sebagaimana diketahui, emas saat ini diperdagangkan pada harga lebih dari US$2.400 per ons, perak hanya di bawah US$30 per ons, dan Bitcoin sekitar US$56.000 per koin. Perkiraan ini menyiratkan kenaikan yang mengejutkan di ketiga aset tersebut.

Meski begitu, Kiyosaki tidak menentukan kerangka waktu untuk prediksi ini. Artinya, para investor mungkin perlu bersabar karena dia memperkirakan siklus pasar bullish jangka panjang.

Perlu diketahui, bullish market merupakan tren pasar yang bullish diwakili oleh kenaikan harga saham dari berbagai sekuritas di pasar, terutama instrumen ekuitas. Pertumbuhan setidaknya 20 persen atau lebih harus tercatat oleh beberapa bursa saham dalam hal volume perdagangan dan pembelian untuk dikategorikan sebagai bullish market.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya