Jelang HUT RI di IKN, Pengusaha Travel Kebanjiran Orderan
- VIVA.co.id/Jhovanda (Kalimantan Timur)
Balikpapan, VIVA – Jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) 17 Agustus di Ibu Kota Nusantara (IKN), para pengusaha travel di Kota Balikpapan kebanjiran orderan.
Widya Chistina Manalu, salah satu pengusaha travel C&H Balikpapan, mengatakan sudah sejak awal dimulainya pembangunan IKN, pihaknya kerap menerima pesanan antar jemput penumpang dan penyewaan kendaraan dari Balikpapan ke IKN.
"Dampak pembangunan IKN sangat terasa untuk pengusaha travel seperti kita. Kebetulan. Apalagi mau 17 Agustus ini, kami makin kebanjiran orderan," katanya.
Widya menyebut penyewa travel datang dari berbagai kalangan baik pribadi, instansi pemerintah, swasta maupun lembaga lainnya.
Kebanyakan pemesanan travel untuk keperluan tugas ke IKN sekaligus perjalanan dinas ke kota-kota terdekat seperti Balikpapan dan Samarinda.
"Kalau ke IKN kebanyakan pekerja konatruksi. Sejak 2022, orderan IKN pasti para pekerja. Jemput di Bandara, langsung antar ke Sepaku," ungkapnya
Untuk harga, lanjutnya, sekali jalan dikenakan biaya travel reguler sebesar Rp 250 ribu per orang. Sedangkan biaya carter, bisa mencapai jutaan rupiah.
"Harga itu sudah disepakati bersama. Jadi para pengusaha travel tidak bisa menentukan harga seenaknya, karena semua harus sama," ujarnya.
Selain itu, ada pula perhitungan biaya bergantung dengan jenis mobil yang disewa. Semakin mahal jenis mobil yang diinginkan, semakin tinggi pula harga yang ditawarkan.
"Kalau harga travel mobil LCGC akan berbeda dengan jenis mobil mahal seperti Innova atau Pajero. Tentu semakin mahal," katanya.
Untuk keamanan perjalanan, Widya menyebut semua pengusaha travel wajib memeriksa kondisi kendaraan sebelum disewa. Terlebih untuk jalur IKN, pihaknya kerap melakukan pengecekan mendalam, mengingat perlu kecepatan dan ketepatan berkendara secara aman menuju IKN.
"Kondisi mobil harus sehat, sopir juga harus fit dan sefty belt harus terpasang. Kita jual adalah jasa, maka jaminan keselamatan ada di kita. Untuk persiapan HUT RI di IKN, harus terjamin," paparnya.
Tidak hanya Widya, Leni Indrianti juga mengaku kebanjiran pesanan travel. Meski terbilang sederhana namun CV miliknya mampu mendatangkan omzet puluhan juta jelang HUT RI di IKN.
“Kalau hari biasa, ya paling sebulan bersih 8 sampai 9 juta rupiah. Tapi jelang HUT RI di IKN ini, Bulan Juli alhamdulillah bersih dapat 21 juta rupiah,” ungkapnya.
Meski hanya memiliki 2 mobil travel, namun usaha miliknya kerap menjadi langganan para pekerja di IKN. “Memang yang sering pesan, para pekerja di IKN. Tapi pertengahan Juli kemarin mobil saya sering disewa sampai seminggu untuk kebutuhan IKN,” ujarnya.