Dibuka Menguat, IHSG Diprediksi Rebound di Tengah Ancaman Resesi AS
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta, VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menguat 39 poin atau 0,55 persen di level 7.098, pada pembukaan perdagangan Selasa, 6 Agustus 2024.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG berpotensi rebound pada perdagangan hari ini.
"Hari ini IHSG berpeluang rebound didukung rilisnya data ekonomi domestik yang masih solid. Pertumbuhan ekonomi berada di 5,05 persen secara year-on-year (yoy) pada kuartal II-2024, lebih tinggi dari ekspektasi di 5 persen (yoy)," kata Fanny dalam riset hariannya, Selasa, 6 Agustus 2024.
Bursa Asia Pasifik kompak turun tajam merespons data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang sangat rendah hingga mendorong potensi resesi. Di Jepang, indeks Nikkei 225 merosot 12,40 persen, sementara indeks Topix turun 12,23 persen.
"Ekuitas lokal juga mengalami aksi jual akibat reli tajam Yen yang merugikan prospek keuntungan industri-industri besar ekspor Jepang. Pekan lalu, Bank of Japan (BoJ) menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,25 persen," ujar Fanny.
Dari Hong Kong, Hang Seng terkoreksi 1,46 persen, sementara bursa saham Singapura turun 4,22 persen dan bursa saham Malaysia melemah 4,63 persen. Bursa Australia, S&P/ASX 200 turun 3,70 persen, bursa Korea Selatan, KOSPI melemah 8,77 persen dan KOSDAQ turun 11,30 persen.
Di Taiwan, TAIEX anjlok 8,35 persen, sedangkan bursa saham China turun masing-masing sebesar 1,54 persen dan 2,08 persen.
"Level support IHSG di 7.000-6.968, sedangkan level resist berada di 7.120-7.200.”," ujarnya.