Wamen BUMN Wanti-wanti CFO Harus Siap Hadapi Gejolak Ekonomi Global
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko, memberikan pesan kepada para chief finansial officer (CFO) alias para direktur keuangan, dalam menghadapi berbagai tantangan di perekonomian global saat ini.
Hal itu disampaikannya dalam acara CFO Club Indonesia dengan tema 'Becoming a Public Company: Understanding The Market and IR Best Practices', yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu. Dia mengatakan, peran CFO di Indonesia dalam hal manajemen risiko, kedepannya harus semakin ditingkatkan di tengah kondisi global yang semakin tidak menentu.
"Dengan peningkatan risk management dan peran CFO yang makin baik dalam menghadapi berbagai tantangan global, perusahaan-perusahaan di Indonesia akan makin bagus kinerjanya di bursa,'' kata Tiko dalam keterangannya, dikutip Senin, 5 Agustus 2024.
Menurut Tiko, keberadaan CFO Club bisa memberikan masukan khususnya kepada perusahaan-perusahaan BUMN, agar bisa meningkatkan praktik manajemen risiko di bidang keuangan. Sementara untuk ranah BUMN sendiri, Tiko mengatakan bahwa cara untuk mendapatkan kandidat terbaik untuk menjadi CFO BUMN, bisa dilakukan melalui dua cara.
Yang pertama tentunya yang dari internal development, di mana Kementerian BUMN memiliki CFO school untuk melatih para calon CFO perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut. Cara kedua yakni mengambil CFO dari market melalui headhunter.
"Jadi kita yang BUMN, kita ada talent pool yang kita didik secara spesifik. Tapi kita juga rekrut dari luar. Jadi kita juga kombinasi antara CFO yang kita ambil dari market, melalui headhunter dan sebagainya, tapi kita juga groom dari dalam yang memang talent terbaik dari BUMN itu," ujarnya.
Senada, President CFO Club Indonesia, Yuanita Rohali mengatakan, ketidakpastian perekonomian global menjadi salah satu tantangan terbesar bagi CFO pada tahun ini.
Misalnya saja seperti tren suku bunga tinggi, fluktuasi nilai tukar mata uang dan harga komoditas, perubahan kebijakan perdagangan internasional, dan ketegangan geopolitik yang dapat berdampak signifikan pada stabilitas keuangan perusahaan.Â
"Untuk itu, CFO perlu memiliki strategi yang tepat dan responsif dalam mengelola risiko-risiko tersebut, termasuk diversifikasi portofolio bisnis dan manajemen risiko yang cermat,'' ujarnya.