Sederet Penyebab Melambatnya Konsumsi Rumah Tangga Kuartal II-2024 ke 4,93 Persen
- VIVA/Adinda Permatasari
Jakarta, VIVA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal II-2024 tercatat sebesar 5,05 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Salah satunya didorong oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh positif, meskipun laju pertumbuhannya mengalami perlambatan.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud mengatakan konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2024 tumbuh 4,93 persen secara yoy. Angka itu melambat bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,22 persen.
"Dari hitungan BPS konsumsi rumah tangga tetap tumbuh positif 4,93 persen," kata Edy dalam konferensi pers Senin, 5 Juli 2024.
Edy menjelaskan, terdapat sub komponen dari konsumsi rumah tangga yakni pada komoditas pakaian dan transportasi yang tumbuh tidak setinggi pertumbuhan tahun lalu. Kemudian indeks penjualan ritel dan penjualan domestik sepeda motor yang melambat, di mana masing-masing tercatat sebesar 1,14 persen dan 4,21 persen yoy.
Selain itu, perlambatan juga disebabkan pergeseran Ramadhan yang mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Sehingga, konsumsi persiapan Idul Fitri sudah dilakukan di kuartal I-2024, terutama untuk makanan dan minuman.
“Ramadhan tahun lalu berada di bulan April kemudian tahun ini sebagian besar ada di Maret tapi masih ada di bulan April ini pergeseran, Ramadhan ini juga mempengaruhi polanya. Barangkali pakaian juga sebagian sudah dilakukan kuartal-I, jadi ada pergeseran momentum lebaran barangkali ada sedikit pengaruhnya terhadap konsumsi rumah tangga,” terangnya.