Ekonomi RI Kuartal II-2024 Tumbuh 5,05 Persen

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 tumbuh sebesar 5,05 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Sehingga ekonomi RI pada semester I-2024 tumbuh stabil di 5,08 persen.

Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis di 13 Daerah, GoTo Targetkan Salurkan 3 Juta Porsi

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud mengatakan ekonomi Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II-2024 atas dasar harga berlaku sebesar Rp 5.536,5 triliun, dan atas dasar konstan sebesar Rp 3.231,0 triliun.

"Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 dibandingkan kuartal II-2023 atau secara yoy tumbuh 5,05 persen," kata  Edy dalam konferensi pers Senin, 5 Agustus 2024.

Ekonom Indef Sebut Kebijakan Rokok Polos Ancam Ekonomi Indonesia Rp308 Triliun

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Adapun jika secara kuartalan atau (qtq), Edy menjelaskan, ekonomi Indonesia kuartal II-2024 tumbuh sebesar 3,79 persen. Hal ini sejalan dengan pola musiman yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. 

Ekonomi Kuartal III-2024 Melambat, Gubernur BI Ungkap Konsumsi Kelas Bawah Harus Didorong

Dengan hal itu, Edy menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi domestik saat ini tetap kuat. Sebab, perekonomian Ri pada semester I-2024 tumbuh sebesar 5,08 persen. 

"Perekonomian Indonesia tumbuh stabil sebesar 5,08 persen pada semester I-2024," jelasnya.

Sebelumnya, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky memperkirakan ekonomi RI pada kuartal II-2024 melambat di 4,99 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

"Kami mengestimasi PDB (Produk Domestik Bruto) akan tumbuh sebesar 4,99 persen yoy (kisaran estimasi dari 4,97 persen hingga 5,01 persen) di kuartal-II 2024," ujar Riefky dalam laporannya Senin, 5 Agustus 2024.

Riefky mengatakan, perekonomian Indonesia secara umum relatif melemah di kuartal-II 2024 dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal itu karena tidak adanya faktor musiman yang memicu aktivitas ekonomi, tingginya ketidakpastian global, dan berlanjutnya permasalahan struktural berdampak negatif terhadap pertumbuhan PDB.

"Lebih lanjut, ketidakpastian mengenai arah kebijakan oleh pemerintahan mendatang juga mendorong masyarakat cenderung menahan konsumsinya dan investor bersikap wait-and-see. Sehingga, pertumbuhan PDB kemungkinan melambat di kuartal-II 2024," jelasnya.

Sedangkan untuk keseluruhan tahun 2024, Riefky memperkirakan ekonomi Indonesia sebesar 5,1 persen atau kisaran estimasi di 5,0 persen hingga 5,1 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya