Dibuka Melemah, IHSG Terseret Anjloknya Wall Street
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jakarta, VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah 51 poin atau 0,71 persen di level 7.256, pada pembukaan perdagangan Senin, 5 Agustus 2024.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG berpotensi terkoreksi pada perdagangan hari ini.
"Hari ini IHSG berpotensi lanjutkan koreksi setelah bursa AS terkoreksi hampir 2 persen," kata Fanny dalam riset hariannya, Senin, 5 Agustus 2024.
Wall Street melemah pada perdagangan Jumat, 2 Agustus 2024, setelah pertumbuhan lapangan kerja di AS pada Juli melambat lebih dari ekspektasi dan tingkat pengangguran naik ke level tertinggi sejak Oktober 2021.
Hal itu pun membuat bursa saham Asia ikut terseret menurun. Di mana Indeks Nikkei 225 di Jepang anjlok 5,81 persen lebih pada perdagangan Jumat, 2 Agustus 2024, bersama dengan bursa saham Asia-Pasifik lainnya yang juga melemah.
"Pelemahan bursa saham Asia Pasifik mengikuti Wall Street yang merosot imbas aksi jual. Indeks di Jepang memimpin koreksi hingga sentuh level terendah sejak Februari 2024, dengan Nikkei 225 Jepang turun 5,81 persen," ujar Fanny.
Kemudian indeks Topix terpangkas 6,14 persen, dimana sejumlah saham terkoreksi termasuk Softbank Group, saham Mitsui, dan Marubeni. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang merosot, dengan imbal hasil acuan obligasi bertenor 10 tahun yang turun di bawah angka 1 persen.
Selanjutnya Indeks Kospi Korea Selatan merosot 3,65 persen, sedangkan indeks Kosdaq susut 4,20 persen. Ada pula Indeks ASX 200 di Australia merosot 2,11 persen, dan Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 2,08 persen.
Sementara itu, inflasi Korea Selatan pada Juli sedikit lebih tinggi dari perkiraan. Dimana IHK naik 2,6 persen secara year-on-year (yoy), dibandingkan perkiraan yang berada di 2,5 persen.
"Level support IHSG di 7.240-7.270, sedangkan level resist berada di 7.320-7.350," ujarnya.