Genjot Daya Saing Industri Asuransi, Indonesia Re Tingkatkan Kualitas SDM

Indonesia Re.
Sumber :
  • Dokumentasi Indonesia Re.

Bogor, VIVA – Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Indonesia Re berkomitmen dalam mendukung pembangunan nasional dan memperkuat daya saing industri asuransi dan reasuransi di Indonesia. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang tersebut.

Tak Terima Klaim Asuransi Ditolak, Anggia Novita Tempuh Jalur Hukum

Hal itu yang mendasari pelatihan kepemimpinan yang berlangsung beberapa waktu lalu di Bogor, Jawa Barat. Pelatihan ini bekerja sama dengan Wikasatrian yang merupakan pusat pelatihan yang mengedepankan kearifan lokal dari berbagai suku dan budaya di Indonesia.

Model kepemimpinan Nusantara ini dibangun berdasarkan riset akademis bersama Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada. Mengangkat tema utama “Personal Efektif”, para peserta dilatih untuk dapat mengenali diri sendiri dengan berbagai metode yang diberikan.

Mimpi Besar Erick Thohir Jadikan Indofarma Pusat Herbal Hampir Hancur Gegara Korupsi

“Diharapkan, talenta muda Indonesia Re nantinya mampu menjadi pemimpin untuk diri sendiri dan tim di masa depan,” ujar Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM & Corporate Secretary Indonesia Re, Robby Y Walid, dikutip dari keterangannya, Senin, 5 Agustus 2024.

Ilustrasi Asuransi Jiwa.

Photo :
  • freepik
Indonesia Re Fokus Inovasi Produk Genjot Peningkatan Layanan Reasuransi

Dia mengatakan, secara umum tujuan pelatihan personal ini bukan hanya untuk menciptakan pemimpin yang kompeten, pelatihan ini juga memberikan instruksi tentang cara mengelola organisasi secara efektif dalam dinamika berorganisasi. Indonesia Re mendukung dan berusaha mengembangkan kurikulum yang sesuai untuk diterapkan kepada calon pemimpin-pemimpin muda.

“Dalam pelatihan ini juga ditanamkan nilai Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (AKHLAK) yang menjadi pondasi bersikap karyawan BUMN dimana nilai-nilai mendorong karyawan untuk berinovasi, membangun lingkungan yang positif, disiplin dan mengedepankan sifat-sifat nasionalis,” tambahnya.

Ilustrasi bos.

Photo :
  • Halomoney.

Terdapat tiga aspek inti yang menjadi pilar pelatihan kepemimpinan itu,  yakni Ketuhanan di mana peserta diharapkan dapat menghargai dan memanfaatkan potensi yang ada dalam diri, termasuk kesadaran untuk mengambil tanggung jawab penuh bagi penentuan visi dan misi hidup.

Kemudian, aspek Kemanusiaan yang mana peserta diharapkan sadar betul terhadap kepentingan bersama, kontributif dalam keberlangsungan perusahaan berkelanjutan juga saling terbuka dan mau untuk berkembang sesuai potensi dan peran diri sendiri. Pilar ketiga ialah Alam yang mana mana para peserta dituntut untuk perilaku menghargai dan melestarikan lingkungan hidup.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya