OJK Targetkan 50 Desa Per Tahun Masuk Ekosistem Keuangan Inklusif

Konferensi Pers Kick Off Program EKI di Desa Dolokgede, Bojonegoro
Sumber :
  • VIVA/Ayesha Puri

Bojonegoro, VIVA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meresmikan program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Desa Dolokgede, Bojonegoro. Acara peresmian dihadiri sejumlah petinggi OJK, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, hingga pejabat publik setempat.

Tingkatkan Edukasi Keuangan Global, OJK Selenggarakan OECD/INFE di Bali

Frederica menuturkan OJK sukses melaksanakan program EKI di 36 wilayah desa di  seluruh Indonesia. Rencananya masih ada delapan desa yang akan dilakukan kick off program EKI pada tahun ini. 

"Ada 44, dan sekarang kita ingin targetnya setiap tahun sekitar 40-50 wilayah desa yang akan kita bimbing dan kita (OJK) dampingi," ucap Frederica.

OJK Terbitkan Aturan Buat Perkuat Penanganan Kegiatan Usaha Tanpa Izin

Program EKI di wilayah desa diinisiasi hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara warga desa dan kota terkait literasi keuangan. OJK mengambil langkah melalui program EKI untuk mengejar ketertinggalan dengan memberikan edukasi dan inklusi kepada masyarakat desa.

Ketua OJK dan Mensekneg berkunjung ke booth pada peresmian EKI di Bojonegoro

Photo :
  • VIVA/Ayesha Puri
Mensesneg Bilang Tidak Ada Kaji Ulang Capim KPK: Presiden Prabowo Mengikuti Usulan Sebelumnya

Tujuan utamanya tak lain meningkatkan kesejahteraan. Program EKI juga diharapkan dapat menghindarkan warga desa dari akses keuangan yang ilegal, seperti pinjaman online (pinjol), bank keliling maupun lintah darat. Tak sendirian, OJK berkolaborasi dengan Kementerian Sekretariat Negara, sejumlah bank dan lembaga keuangan. 

"Jadi kita kerjakan bareng, kita keroyok," tegas Frederica. 

Menteri Sekretariat Negara Pratikno yang hadir pada acara kick off mendukung penuh program EKI dari OJK. Pratikno mengucapkan inklusi dan literasi keuangan sangat perlu sebagai mesin perekonomian masyarakat daerah desa. Sehingga kerap terabaikan dari perhatian stakeholder. 

Pratikno mengatakan Desa Dolokgede yang basisnya agraris mempunyai potensi di bidang olahraga (sport), tourism dan wisata budaya. Program EKI mendorong para warga untuk membuat penginapan (homestay) guna menunjang potensi wisata di daerah tersebut. Alhasil, ekonomi warga Dolokgede semakin menggeliat secara otomatis kesejahteraan meningkat. 

"Rumah warga bisa dijadikan sebagai homestay mengingat Desa Dolokgede kerap didatangi turis asing. paling banyak Malaysia dan Norwegia. Tidak diperkenankan untuk membangun asrama," ujar Pratikno.

Kick Off Program EKI di Desa Dolokgese oleh OJK, Mensesneg dan PJ Bupati Bojoneg

Photo :
  • VIVA/Ayesha Puri

Hal tersebut diwujudkan dengan program bedah rumah guna meningkatkan kualitas rumah warga lebih layak sekaligus menjadi sumber pendapatan. Manfaat lain dari pembuatan homestay adalah revolusi mental. Harapannya warta bisa lebih ramah dan terbuka terhadap orang baru.  

"Nantinya ada penilaian terhadap pemilik homestay. Jadi harus menerapkan hidup bersih dengan menjaga kebersihan rumahnya," jelasnya.

Pratikno menilai hal itu saja tidak cukup perlu ada kegiatan baru mengingat potensi Desa Dolokgede cukup banyak. Hal itu lantaran latar belakang warga desa adalah agrikultur dan tidak mempunyai basis entrepreneur yang cukup kuat. Kondisi itu tak lepas dari jauhnya konektivitas. 

"Jauh dari jalan tol, jauh dari pusat pertumbuhan (ekonomi) besar seperti Surabaya. Ini ke barat sedikit ketemu Cepu. Jadi ini termasuk wilayah terisolir di Indonesia Barat," ujar Pratikno.
 
Desa Dolokgede berada di wilayah terkungkung. Jarak ke kota sekitar 14,9 km dan di sisi lainnya sudah masuk daerah Cepu. Mirisnya meski masih berada di Pulau Jawa, listrik baru masuk ke Dolokgede pada tahun 1997-an. 

Kunjungan ke Booth UMKM Desa Dolokgede

Photo :
  • VIVA/Ayesha Puri

"Saya mewakili Bapak-Ibu (warga Desa Dolokgede) yang datang bahwa kami itu dhuafa butuh bantuan dari Bapak-Ibu (stakeholder). Kalau pun bukan dhuafa, (tingkat ekonomi) kami jauh dari bapak ibu," ucap Pratikno saat memberikan sambutan pada kick off program EKI.

Pratiko memuji keberadaan sarana dan prasarana olahraga. Salah satunya adalah Gelanggan Olahraga (GOR) Desa Dolokgede tempat peresmian EKI. Menurut Pratikno mulai menjamurnya pedagang kaki lima di sekitaran GOR menjadi pertanda mulai bergairahnya ekonomi warga desa imbas berkembangnya sektor olahraga. 

Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mirza Adityaswara

PayLater Didominasi Anak Muda, OJK: Tidak Hanya di Indonesia

Pengguna layanan beli sekarang bayar nanti atau Buy Now Pay Later (BNPL) mayoritas merupakan generasi muda.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024