Angkut 13,1 Juta Penumpang Sepanjang Semester I-2024, Laba Vietjet Air Meroket 690 Persen
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Perusahaan penerbangan asal Vietnam Vietjet Aviation mencatatkan pendapatan kumulatif dari transportasi udara Vietjet Air mencapai VND32,893 triliun (sekitar Rp23 triliun), atau meningkat 31 persen pada semester I-2024, dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, laba sebelum pajak untuk periode tersebut mencapai VND1,174 triliun (sekitar Rp762 miliar), atau melonjak 690% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Jumat, 2 Agustus 2024, kinerja Vietjet Air juga telah melampaui capaian sebelum pandemi pada 2019. Dengan mengangkut sebanyak 13,1 juta penumpang dalam 70.154 penerbangan yang aman.
Pendapatan konsolidasi Vietjet untuk semester I-2024 juga mencapai VND34,016 triliun (sekitar Rp22 triliun), sementara laba konsolidasi sebelum pajak mencapai VND1,311 triliun (sekitar Rp847 miliar). Angka-angka ini mencerminkan peningkatan tahunan masing-masing sebesar 15 persen dan 433 persen. Selain itu, laba tersebut juga berhasil melampaui target semester I-2024 sebesar 21 persen.
Sementara itu, hingga 30 Juni 2024, total aset Vietjet mencapai lebih dari VND91,755 triliun (sekitar Rp59 triliun). Rasio utang terhadap ekuitas maskapai ini masih berada di kisaran 2, atau jauh di bawah rata-rata global yang berada di angka 5. Selain itu, kas dan setara kas pada akhir kuartal II-2024 dilaporkan sebesar VND4,1 triliun (sekitar Rp2,6 triliun).
Lebih lanjut dijelaskan, Vietjet saat ini mengoperasikan lebih dari 149 rute baik di dalam Vietnam maupun internasional, yang terdiri dari 38 rute domestik dan 111 rute internasional. Baru-baru ini, Vietjet meluncurkan sejumlah rute baru yang menghubungkan Ho Chi Minh City dengan Xi’an, Phu Quoc dengan Tai Chung dan Kaohsiung, dan Ho Chi Minh City dengan Vientiane.
Vietjet juga telah mengumumkan peluncuran rute baru Nha Trang - Daegu yang akan mulai beroperasi pada Oktober 2024. Langkah ini semakin memperkuat posisi Vietjet sebagai maskapai penerbangan dalam hal rute yang menghubungkan Vietnam dan Korea Selatan, yang telah melayani hampir 10 juta penumpang di lebih dari 37 rute antara kedua negara selama lebih dari satu dekade.
Untuk rute lintas benua Asia-Australia, Vietjet telah meluncurkan dua rute baru dari Hanoi ke Melbourne dan Sydney, sehingga menambah jumlah total layanan penerbangan antara Vietnam dan Australia menjadi tujuh. Upaya ekspansi ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas perjalanan, pariwisata, investasi, perdagangan, studi di luar negeri, serta kunjungan keluarga antar kedua negara.
Dengan tambahan lima rute dari Ho Chi Minh City ke lima kota terbesar di Australia, Vietjet kini mengoperasikan rute terbanyak antara Vietnam dan Australia dengan 58 penerbangan per minggu.
Sedangkan di Indonesia, Vietjet menyediakan empat rute yang menghubungkan Vietnam dan Indonesia, yaitu dari Jakarta dan Bali menuju Hanoi dan Ho Chi Minh City, dua kota besar di Vietnam yang juga menjadi pusat transit.
Wisatawan Indonesia dapat dengan mudah menjangkau beragam destinasi wisata Vietnam lainnya, seperti Phu Quoc, Nha Trang, Da Nang, dan Da Lat, serta berbagai tujuan menarik di kawasan Asia Pasifik melalui penerbangan penghubung Vietjet.