Dibuka Melemah, IHSG Dibayangi Kekhawatiran Resesi AS
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta, VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah 4 poin atau 0,06 persen di level 7.321, pada pembukaan perdagangan Jumat, 2 Agustus 2024.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG berpotensi terkoreksi pada perdagangan hari ini.
"Hari ini IHSG berpotensi koreksi karena kekhawatiran resesi AS," kata Fanny dalam riset hariannya, Jumat, 2 Agustus 2024.
Dia menjelaskan, kekhawatiran itu terjadi setelah keluar data klaim awal tunjangan pengangguran, yang naik paling tinggi sejak Agustus 2023. Sementara Indeks manufaktur ISM (indikator aktivitas pabrik di AS) berada di angka 46,8 persen, lebih buruk dari yang diperkirakan dan menunjukkan kontraksi ekonomi.
Pasar Asia-Pasifik bervariasi pada Kamis kemarin, setelah komentar dari Ketua The Fed, Jerome Powell, mengindikasikan bahwa penurunan suku bunga dapat terjadi pada bulan September. Hal itu jika data inflasi tetap dinilai menggembirakan, setelah pertemuan FOMC yang berakhir pada hari Rabu.
"Investor di Asia juga menunggu data aktivitas bisnis dari seluruh wilayah, dengan data indeks manajer pembelian yang akan dirilis dari China, Jepang, dan Korea Selatan," ujar Fanny.
Namun, Nikkei 225 Jepang anjlok 2,49 persen, sementara Topix memimpin pelemahan di kawasan Asia sebesar 3,2 persen setelah BoJ menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,25 persen.
Sedangkan, S&P/ASX 200 Australia naik 0,28 persen, dan Kospi Korea Selatan naik 0,25 persen. Ekspor Korea Selatan naik 13,9 persen secara year-on-year (yoy) menjadi US$57,49 miliar, naik 5,1 persen dibandingkan bulan lalu. Namun, lebih rendah dari perkiraan sebesar 18,4 persen.
Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,23 persen, setelah hasil PDB naik 3,3 persen (yoy) pada kuartal II-2024, melampaui perkiraan sebesar 2,7 persen.
"IHSG diprediksi bergerak di level support 7.180-7.210, sedangkan level resist berada di 7.320-7.370," ujarnya.