Hexa Mitra Targetkan 600 Perusahaan Pakai Layanan IsiBensin pada 2024

Lubang pengisian tangki bensin.
Sumber :
  • Dok: HMID

Jakarta, VIVA – Manajemen dalam menjalankan operasionalnya menjadi salah satu penentu kinerja keuangan perusahaan. Salah satu yang harus dikelola dengan baik adalah pengeluaran armada transportasi agar bisa lebih efisien dan efektif.

Di Komisi III DPR RI, Kapolda NTT Beri Penjelasan Lengkap Penyebab Ipda Rudy Soik Dipecat

Indah Wulandari, Public Relation Manager PT Hexa Mitra Sistem mengungkapkan, untuk pengelolaan armada yang efektif, komponen penting yang diperhitungkan salah satunya adalah pengeluaran BBM. Banyak cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk mengelola pembiayaan BBM secara efisien, di antaranya mengaplikasikan sistem yang terintegrasi teknologi informasi.

Menurutnya  penggunaan kartu Mifare dan RFID (Radio Frequency Identification) yang terkoneksi aplikasi digital saat ini menjadi solusi banyak perusahaan dalam mengelola pembelian dan pengelolaan BBM. Layanan otomatisasi pengelolaan BBM ini bahkan sudah digunakan oleh ratusan perusahaan di Indonesia.

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 86 Miliar di Kuartal III-2024, Naik 71 Persen

“Pengelolaan BBM untuk armada perusahaan secara digital sudah diterapkan menggunakan aplikasi IsiBensin Fleet. Ini merupakan satunya layanan di Indonesia, dan sekarang sudah melayani 350 perusahaan di 8 provinsi dengan total armada kurang lebih mencapai 8.000 kendaraan,” ujar Indah dikutip dari keterangannya, Kamis, 1 Agustus 2024.

Ilustrasi BBM

Photo :
  • Istimewa
Dharma-Kun Janji Bikin Aplikasi Ojek Online di Jaki, Mitra Pengemudi Tak Kena Biaya Potongan

Dia menjelaskan, saat ini aplikasi IsiBensin sudah terkoneksi dengan 41 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, Lampung, Bangka Tengah dan Sulawesi Tengah.  Pada akhir tahun ini, jaringan SPBU IsiBensin akan terus bertambah agar bisa mencapai target melayani sampai 600 perusahaan dengan total 15.000 armada.

Indah menambahkan, saat ini layanan IsiBensin Fleet banyak digunakan oleh berbagai perusahaan di Indonesia karena menawarkan berbagai fitur yang memudahkan perusahaan dalam mengelola transaksi BBM.  Dari sisi administrasi misalnya, perusahaan akan mendapat kemudahan dalam pembuatan laporan pemakaian BBM di SPBU karena riwayat transaksi tercatat secara real time.

“Laporan transaksi yang tersaji di dashboard aplikasi IsiBensin pun dapat dijadikan sebagai dasar dalam menentukan budget pengeluaran BBM dari sisi akunting,” ungkap Indah.

Ilustrasi pengisian BBM di SPBU Ciliwung, di Kota Malang.

Photo :
  • VIVA/Uki Rama

Sedangkan dari sisi kepraktisan dan keamanan, transaksi IsiBensin Fleet dilakukan secara non-tunai. Yaitu pembayarannya menggunakan beberapa metode, seperti menggunakan kartu mifare. Di mana setiap kartu dilengkapi dengan PIN dan RFID berupa stiker yang di tempel pada kaca depan kendaraan.

Dengan transaksi non-tunai ini, jelas Indah, sistem IsiBensin akan meminimalisir kemungkinan adanya manipulasi transaksi yang terjadi di lapangan. “Karena Jumlah aktual BBM yang keluar dari mesin dispenser saat transaksi tersebut yang akan tercatat di dashboard IsiBensin,” tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya