Bursa Asia Kokoh Usai The Fed Beri Resmi Menunda Penurunan Suku Bunga

Bursa Asia
Sumber :
  • CNBC

Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik didominasi kenaikan pada pembukaan perdagangan pada Kamis (1/8/2024) pagi. Penguatan menyusul komentar Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell yang mengindikasi pemotongan suku bunga terjadi pada bulan September dengan catatan inflasi terus bergerak sesuai harapan.

Ekonom Prediksi BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen

Setelah pelaksanaan Federal Open Market Committee Meeting (FOMC) pada Rabu (31/7/2024), The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga saat ini pada level 5,25-5,5 persen. Powell memperingatkan tak menjamin akan menurunkan suku bunga. Meskipun ia juga tampaknya mengesampingkan pengurangan 50 poin.

"Saya tidak ingin menjelaskan secara spesifik apa yang akan kami lakukan, tetapi itu (penurunan suku bunga acuan) bukan sesuatu yang kami pikirkan saat ini," ujar Powell, dikutip dari CNBC pada Kamis (1/8/2024).

Bursa Asia Dibuka Bervariasi saat Investor Tunggu Keputusan Suku Bunga The Fed

Investor di Asia juga menilai data aktivitas bisnis dari seluruh wilayah sebagai bahan pertimbangan melakukan aksi di pasar modal. Investor akan mendata indeks manajer pembelian yang akan dirilis Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.

Bursa Asia Dibuka Menguat Terkerek Kenaikan Pasar Saham AS

Kabar ekonomi menjadi sentimen terhadap pergerakan indek di bursa. Nikkei 225 Jepang anjlok 2,34 persen. Begitu pula indeks Topix yang berbasis luas meorosot 2,48 persen. 

Pada Rabu (31/7/2024), Bank of Japan (BOJ) resmi menaikkan suku bunga acuannya menjadi 0,25 persen. Ini menandakan lonjakan level tertingginya sejak tahun 2008.

Indeks S&P/ASX 200 Australia  menyentuh titik tertinggi sepanjang masa dengan meroket 0,47 persen.

Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell.

Photo :
  • Twitter.com/@federalreserve

Kospi Korea Selatan menyusul penguatan sebesar 0,42 persen. Kosdaq ikut bergerak ke zona hijau dengan perolehan 1,38 persen lebih tinggi. 

Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di angka 17.377. Nilai tersebut lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di angka 17.344,6. 

Padahal, PDB Hong Kong tersebut justru menguat 3,3 persen tahun-ke-tahun pada kuartal II. Kenaikan ini melampaui ekspektasi para ekonom yang memperhitungkan kenaikan hanya 2,7 persen.

Wall Street New York

Photo :
  • VIVAnews/Anton PM/ New York

Semalam di Wall Street, saham-saham menguat tersengat sentimen positif keputusan The Fed yang tak meruah suku bunga acuan. Investor kembali mengalirkan dana ke emiten teknologi berkapitalisasi besar. 

S&P 500  melonjak 1,58 persen dan menutup bursa pada level 5.522,30. Penguatan disusul Nasdaq Composite  yang meroket 2,64 persen menjadi 17.599,40. Perolehan ini menjadi sesi perdagangan terbaik kedua indeks tersebut sejak Februari.  Nilai Dow Jones Industrial Average bertambah 99,46 poin atau 0,24 persen. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya