Paylater Bank Mandiri Tembus 100.000 Pengguna

Gedung Bank Mandiri
Sumber :
  • Bank Mandiri

Jakarta, VIVA – Emiten perbankan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengungkapkan, sampai tengah tahun 2024 total jumlah pengguna layanan paylater BMRI telah mencapai 100.000 pengguna.

Direktur IT Bank Mandiri (BMRI), Timothy Utama mengatakan, melalui Livin' Digital Lending, seluruh pinjaman nasabah ritel dapat diakses langsung lewat aplikasi Livin' by Mandiri.

"Karena layanan paylater Bank Mandiri itu sudah dapat digunakan baik di dalam maupun luar negeri," kata Timothy dalam telekonferensi paparan kinerja Bank Mandiri kuartal II-2024, Rabu, 31 Juli 2024.

Gedung Bank Mandiri

Photo :
  • Dokumentasi Bank Mandiri

Livin' Paylater Bank Mandiri sudah diluncurkan sejak akhir tahun 2023 lalu. Layanan Livin' Paylater ini dapat memberikan nilai tambah pada ragam produk serta layanan finansial Bank Mandiri.

"Dimana tentunya hal itu dapat disesuaikan dengan kebutuhan khususnya untuk nasabah terpilih dan eligible," ujarnya.

Sebagai informasi, dengan limit hingga Rp 20 juta, layanan ini tidak mengenakan biaya admin setiap bulan. Selain itu, ada juga program cicilan tanpa bunga yang dapat dinikmati oleh seluruh nasabah Bank Mandiri yang menggunakannya.

Sampai tengah tahun 2024, aplikasi Livin' by Mandiri juga telah melayani lebih dari 26 juta nasabah baik di dalam maupun luar negeri, dengan peningkatan mencapai 35 persen secara year-on-year (yoy).

Dorong Kemandirian Finansial PMI, Bank Mandiri Perluas Program Mandiri Sahabatku ke Jepang

Selain itu, aplikasi Livin' by Mandiri juga telah mengelola 1,8 miliar transaksi hingga Juni 2024, dengan nilai transaksi yang telah menembus lebih dari Rp 1.883 triliun atau naik 25 persen dari periode yang sama tahun 2023 lalu.

Dukung Pelaku Industri Kopi Lokal, Bank Mandiri Kembali Gelar Jakarta Coffee Week 2024
Bank Mandiri dukung industri kreatif

Dukung Industri Kreatif, Bank Mandiri Dorong Tenun Tradisional Bali, Lombok dan Kupang Menembus Pasar Global

Bank Mandiri memperkuat kelompok tenun tradisional di Bali, Lombok dan Kupang, yang diharapkan mampu mengangkat produk tenun lokal Indonesia ke panggung internasional.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024