Harga Minyak Melonjak di Asia, Imbas Tewasnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

Ilustrasi pengeboran minyak (picture-alliance/imageBROKER/D. Radicevic)
Sumber :
  • dw

Gaza, VIVA – Harga minyak melonjak dalam perdagangan Asia, pada Rabu, 31 Juli 2024, setelah Pemimpin Senior Hamas, Ismail Haniyeh dinyatakan tewas di Iran.

PBB Ungkap Fakta Mengejutkan Agresi Militer Israel di Palestina

Serangan itu diduga dilakukan oleh Israel di ibu kota Teheran, yang berpotensi meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.

Lonjakan harga minyak tersebut dilaporkan oleh investing.com, pada hari Rabu.

Tolak Surat Perintah ICC Tangkap PM Israel Netanyahu, AS: Tergesa-gesa, Meresahkan

"Pada pukul 03:05 GMT, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September naik 1 persen menjadi US$ 79,45 (Rp 1,294 juta) per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate naik 1,2 persen menjadi US$ 75,64 (Rp 1,232 juta) per barel," menurut laporan itu.

VIVA Militer: Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh

Photo :
  • latimes.com
Penghancuran Bangunan Jadi Komponen Utama Israel Jajah Palestina, Menurut Laporan Uni Eropa

Diketahui, Haniyeh tewas setelah menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran dan setelah bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei.

"Sebelumnya pada hari Selasa, Haniyeh menghadiri pelantikan presiden baru Iran dan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran," kata Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dalam pernyataan.

Pembunuhan Haniyeh telah memicu kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan menjadi perang regional yang besar.

Kematian Haniyeh juga telah dikonfirmasi oleh kelompok Palestina, Hamas. Dalam pernyataannya, Hamas mengungkap dalang dibalik kematian Haniyeh.

"Israel berada di balik pembunuhan Haniyeh. Serangan berbahaya Israel menewaskan kepala politbiro kelompok Palestina di Teheran," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Insiden Ppengunjuk rasa Palestina bentrok dengan tentara Israel.

Israel Batalkan Kunjungan Menlu Belanda ke Tel Aviv gegara Dukung Netanyahu Ditangkap

Otoritas Belanda mendukung surat perintah ICC untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024