Naik 5,23 Persen, Laba Bank Mandiri Capai Rp 26,55 Triliun Semester I-2024
- Dokumentasi Bank Mandiri
Jakarta, VIVA – Emiten perbankan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), berhasil membukukan laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp 26,55 triliun di sepanjang semester I-2024.
Laba bersih konsolidasian itu diketahui meningkat 5,23 persen secara year-on-year (yoy), dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dirilis Rabu, 31 Juli 2024, peningkatan laba itu antara lain ditopang oleh kenaikan 15,45 persen (yoy) pada total dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp 1,65 triliun.
Dimana, dilaporkan bahwa sebagian besar dari dana tersebut berasal dari giro dan tabungan. Hal itu antara lain juga terlihat dari rasio dana murah atau Current Account Saving Account (CASA), yang mencapai 75,01 persen.
Kinerja positif BMRI di semester I-2024 itu juga turut ditopang oleh penyaluran kredit yang meningkat. Yang mencakup piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan dari entitas anak, yang naik 20,46 persen (yoy) menjadi Rp 1,53 triliun.
Selain itu, Bank Mandiri juga dilaporkan berhasil menjaga rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) secara konsolidasian pada kisaran 1,16 persen, dan rasio pencadangan terhadap NPL atau NPL coverage mencapai 292,63 persen.
Bahkan, manajemen BMRI memastikan bahwa rasio NPL perseroan secara individu tercatat lebih baik daripada rasio secara konsolidasian, dengan rasio NPL gross berada di angka 1,01 persen.Â
Posisi itu diketahui menurun dari 1,53 persen per Juni 2023. Namun, rasio NPL net Bank Mandiri itu meningkat dari 0,29 persen per Juni 2023 menjadi 0,35 persen per Juni 2024.
Terakhir, pada semester I-2024 Bank Mandiri juga berhasil mencatat kenaikan aset perseroan secara konsolidasian menjadi Rp 2,26 triliun, atau meningkat sebesar 14,96 persen (yoy).