Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 214,69 Triliun pada Semester I-2024
- VIVA/Andry Daud
Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, Pemerintah sudah menarik utang baru Rp 214,69 triliun di semester I-2024. Angka ini naik 29 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan semester I-2023 yang sebesar Rp 166,5 triliun.
Adapun realisasi pembiayaan utang ini jauh dari target 2024. Karena pemerintah baru menarik utang sebesar 33,1 persen dari pagu anggaran yang sejumlah Rp 648,1 triliun.
“Pembiayaan utang di semester I-2024 Rp 214,69 triliun atau 33,13 persen terhadap pagu,” tulis buku APBN KiTa dikutip Selasa, 31 Juli 2024.
Bila dirinci, penarikan utang tersebut berasal dari Surat Berharga Negara (Neto) Rp 206,18 triliun atau 30,9 persen dari APBN. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp 157,9 triliun.
Sedangkan realisasi utang yang berasal dari pinjaman (neto) mencapai Rp 8,51 triliun. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp 8,6 triliun.
Untuk pinjaman (neto) berasal dari pinjaman dalam negeri (neto) sebesar Rp 1,87 triliun, dan pinjaman luar negeri (neto) Rp 6,65 triliun.
“Pemerintah juga melakukan penarikan pinjaman luar negeri (bruto) Rp 49,81 triliun dan pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri Rp 43,16 triliun,” jelasnya.
Selain itu, pembiayaan investasi tercatat Rp 47,84 triliun. Secara lebih rinci pembiayaan investasi disalurkan untuk investasi kepada BUMN Rp 28,16 triliun, investasi kepada BLU senilai Rp 15,00 triliun, investasi kepada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional/Badan Usaha Internasional Rp 1,98 triliun, penerimaan kembali investasi Rp 3,31 triliun, dan investasi pemerintah Rp 6,00 triliun.
Di sisi lain, Pemerintah juga memberikan pinjaman Rp 744,35 miliar dan merealisasikan anggaran pembiayaan lainnya Rp 402,04 miliar yang berasal dari hasil pengelolaan aset. Sehingga secara total, realisasi pembiayaan anggaran hingga semester I-2024 mencapai Rp 167,99 triliun atau 32,13 persen.