Proyeksi IHSG Rentan Koreksi, Intip Saham Potensial Cuan
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,65 persen ke level 7.241 pada penutupan sesi perdagangan Selasa 30 Juli 2024 sore. Jadi acuan pergerakan IHSG, analis memproyeksikan indeks masih lanjutkan tren koreksi selama pembukaan bursa Rabu (31/7/2024).
Analis PT MNC Sekuritas, T Herditya Wicaksana, mengungkapkan penurunan IHSG kemarin menembus MA20. Selama IHSG belum mampu break di level 7.354 sebagai resistance terdekat maka posisi IHSG diramal sedang berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (3).
"Jadi pergerakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya," imbuh Herditya.
Lebih lanjut, area koreksi IHSG diproyeksi akan menguji kisaran area 7.026-7.103. Adapun titik support berada pada level 7.207 dan 7.099. Sementara area resistance pada angka 7.354 dan 7.396.
Berdasarkan hasil riset harian tersebut, Herditya memberikan beberapa rekomendasi saham-saham trading maupun untuk diversifikasi portofolio yang berpeluang raup cuan.
Rekomendasi Saham Potensial Cuan
PT BFI Finance Tbk (BFIN)
Saham BFIN melonjak 3,51 persen ke level 885 terdorong peningkatan volume pembelian. Penguatan mampu berada di atas MA20. Saat ini, posisi BFIN diperkirakan sedang berada pada bagian awal dari wave 3 dari wave (1).
Kondisi emiten yang diketahui akan terus bergerak naik layak untuk dijadikan diversifikasi investasi. Herditya merekomendasikan angka ideal melakukan buy on weakness saham BFIN pada kisaran 845-870. Dengan target nilai diperhitungkan mencapai level 925 dan 1.000. Sementara titik stop loss di bawah 800.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
Saham Bank BSI bergerat datar pada area 2.480 dengan penguatan yang tertahan oleh MA20. Selama saham BRIS mampu bertahan di atas titik stop loss maka posisi saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave 3 dari wave (5).
Menurut Herditya, investor yang tertarik dengan shama BRIS dapat melakukan buy on weakness pada rentang 2.430-2.470. Dengan target nilai diprediksi mampu mencapai 2.620 dan 2.750. Sementara titik stop loss di bawah 2.390.
PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)
Saham DSNG menguat 0,72 persen ke level 700. Saat ini, posisi saham DSNG diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [i] dari wave 3. Artinya emiten rawan berbalik terkoreksi.
Kondisi saham DSNG akan melemah dapat dimanfaatkan aksi buy on weakness pada kisaran 665-690. Herditya meramal target nilai saham mencapai level 725 dan 755. Sementara titik stop loss di bawah 655.
PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ)
Saham ULTJ tergelincir 0,51 persen terseret volume pembelian. Saat ini, posisi saham ULTJ diperkirakan sedang berada di akhir wave i dari wave (iii). Artinya emiten akan rawan berbalik terkoreksi terlebih dahulu.
Level 1.835-1.920 menjadi kisaran ideal bagi investor melakukan buy on weakness. Herditya memperhitungkan target nilai saham mampu mencatat angka 2.010 dan 2.060. Sementara titik stop loss di bawah 1.780
Artikel ini telah tayang di InvestorTrust.id dengan judul, "Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Trading 31 Juli 2024."