APPBI Bidik Transaksi Rp 25 Triliun di Indonesia Shopping Festival 2024

Konferensi Pers Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) di Kementerian Perdagangan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA –  Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menargetkan, volume transaksi pada Indonesia Shopping Festival 2024 mencapai Rp 25 triliun. Festival ini akan digelar pada 8 hingga 19 Agustus 2024 

Genjot Perolehan Dana Murah, Bank Muamalat Optimalkan Kanal Digital

Ketua Umum DPP APPBI, Alphonzus Widjaja mengatakan, pada Indonesia Shopping Festival 2024 ini ditargetkan tingkat junjungan capai 100 juta orang di seluruh pusat perbelanjaan di Indonesia. 

"Dalam 12 hari diharapkan ada 100 juta penjualan. Diharapkan dalam 12 hari bisa terjadi transaksi minimal Rp 25 triliun," kata Alphonzus di Kemendag, Jakarta, Selasa, 30 Juli 2024.

Kemendag Bakal Bahas dengan Kemenperin Aturan yang Bikin Sritex Pailit

Arsip foto - Aktivitas perdagangan di salah satu pusat perbelanjaan di Jaksel.

Photo :
  • ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Adapun Indonesia Shopping Festival 2024 merupakan program acara yang dilakukan oleh APPBI dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia. Selama periode Indonesia Shopping Festival 2024, akan hadir pameran produk dalam negeri dan UMKM di seluruh pusat perbelanjaan, festival kuliner khas nusantara, bahkan akan ada pertunjukan kesenian daerah yang selalu dinantikan oleh masyarakat Indonesia.

Ini Alasan Bali Jadi Salah Satu Destinasi Fesyen Bergengsi Dunia

Sementara, untuk melestarikan produk asli Indonesia akan ada pagelaran fesyen desainer lokal & KM, Lokal Made di PIK Avenue, Jakarta. Kemudian untuk di kota lainnya seperti di Cibubur, Jawa Barat hadirkan pameran mainan dan makanan tradisional asa yaitu Kampung Mainan Bocah.

Program Indonesia Shopping Festival 2024 juga didukung oleh APINDO yang merupakan representasi dunia usaha Indonesia. Menurut Ketua Apindo, Shinta Kamdani, adanya festival ini akan mendorong  masyarakat untuk belanja di pusat-pusat perbelanjaan lokal.

"Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global inisiatif seperti ini sangat penting untuk memperkuat daya tahan ekonomi domestik. Kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat akan membawa dan signifikan bagi perekonomian Indonesia," imbuhnya.

Ilustrasi toko offline.

E-Commerce Ketar-ketir, Kini Orang Lebih Suka Belanja di Toko Fisik Lagi

Lanskap e-commerce Indonesia kini sangatlah kompetitif, terutama karena biaya platform terus meningkat dan maraknya kemunculan brand lokal baru di pasar online.

img_title
VIVA.co.id
1 November 2024