Indosat Cetak Laba Rp 2,73 Triliun di Semester I-2024, Tumbuh 43,29%

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).
Sumber :
  • Misrohatun Hasanah

Jakarta, VIVA – Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan kinerja positif di semester I-2024. Pendapatan dan laba berhasil tumbuh secara double digit.

BCA Bukukan Laba Bersih Rp 50,5 Triliun hingga November 2024

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Indosat adalah sebesar Rp 2,73 triliun, atau tumbuh 43,29 persen secara year-on-year yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,9 triliun. 

Berdasarkan laporan keuangan pada Selasa, 30 Juli 2024, pendapatan ISAT per Juni 2024 tumbuh 13,38 persen (yoy) mencapai sebesar Rp Rp 27,97 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 24,67 triliun.

Kemenperin Tegaskan Kemasan Rokok Diseragamkan Picu Makin Maraknya Produk Ilegal

Gedung Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).

Photo :
  • IOH

Hal itu antara lain mencakup pendapatan dari segmen selular dengan kontribusi sebesar Rp 27,97 triliun, dan segmen multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) yang mencapai Rp 3,91 triliun.  Selain itu, ada pula pendapatan dari segmen telekomunikasi tetap yakni sebesar Rp 458,87 miliar, atau turun 1,91 persen (yoy).

Samator Indo Gas Bukukan Laba Bersih Rp 85,5 Miliar Kuartal III-2024

Di samping itu, tercatat adanya peningkatan jumlah beban mencapai Rp 22,22 triliun, atau naik 11,63 persen (yoy) per semester I-2024.

Sementara total aset per 30 Juni 2024 mencapai Rp 112,78 triliun, yang mencakup Rp 13,45 triliun aset lancar dan Rp 99,33 triliun aset tidak lancar.  Dilaporkan bahwa jumlah liabilitas Indosat mencapai Rp 78,44 triliun, atau turun 3,17 persen (yoy) per 30 Juni 2024.

Liablitas itu terdiri dari liabilitas jangka pendek yang turun 6,5 persen (yoy) menjadi Rp 31,91 triliun, dan liabilitas jangka panjang yang turun 0,75 persen (yoy) menjadi Rp 46,53 triliun. 

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Dibandingkan Vietnam, Kenaikan PPN di Indoneisa Dinilai Lebih Pro Rakyat Karena Hal Ini

Indonesia menetapkan tarif PPN single rate sebesar 12 persen mulai 2025, namun dengan pengecualian untuk barang dan jasa kebutuhan pokok.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2024