Telkom Indonesia Catat Laba Bersih Rp 11,76 Triliun di Semester I-2024, Turun 6,01 Persen
- Dok. Telkom
Jakarta, VIVA – Emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), melaporkan laba bersih sebesar Rp 11,76 triliun di semester I-2024.
Laporan keuangan TLKM per 30 Juni 2024 juga mencatat, laba usaha Telkom per Juni 2024 mencapai Rp 21,63 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023, jumlah itu tercatat turun 6,01 persen dari sebelumnya Rp 23,01 triliun.
Penurunan ini salah satunya disebabkan oleh meningkatnya beberapa pos beban, seperti misalnya beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi, yang naik dari Rp 19,17 triliun menjadi Rp 19,46 triliun.
Lalu ada juga pos beban penyusutan dan amortisasi yang naik 1,13 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 16,12 triliun, serta kenaikan beban karyawan dari Rp 7,84 triliun menjadi Rp 9,48 triliun.
Kemudian ada pula laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Telkom, yang mencapai Rp 11,76 triliun di semester I-2024. Capaian tersebut turun 7,80 persen (yoy) dari semester I-2023 yang sebesar Rp 12,75 triliun.
Kemudian, pada semester I-2024, TLKM juga mencatat pendapatan sebesar Rp 75,29 triliun, atau tumbuh 2,47 persen (yoy) dari Rp 73,47 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Rinciannya, terdapat peningkatan pendapatan interkoneksi sebesar Rp 4,84 triliun, atau meningkat 8,58 persen (yoy). Meskipun, pendapatan telepon turun 37,49 persen (yoy) menjadi Rp 3,56 triliun.
Sementara untuk pendapatan data, internet, dan jasa telekomunikasi informatika tercatat sebesar Rp 47,11 triliun, serta pendapatan jaringan dan IndiHome yang masing-masing sebesar Rp 1,53 triliun dan Rp 12,97 triliun.
Selain itu, untuk pendapatan dari layanan lain TLKM berhasil meraup sebesar Rp 3,69 triliun, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp 73,73 triliun, dan pendapatan dari transaksi lessor sebesar Rp 1,56 triliun.
Terakhir, jumlah aset Telkom terpantau menyusut dari Rp 287,04 triliun per 31 Desember 2023, menjadi Rp 285,99 triliun per 30 Juni 2024.