Bangun 60 Embung di IKN, Menteri Basuki Ungkap Sederet Fungsinya

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau embung di IKN (dok: PUPR)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Ibu Kota Nusantara, VIVA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, saat ini sudah dibangun lebih dari 30 embung di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. 

PP Muhammadiyah Bakal Bangun Kantor, Universitas dan Rumah Sakit di IKN

Hal ini disampaikannya saat meninjau Embung MBH Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Basuki mengatakan, embung di IKN ini akan memiliki fungsi utama untuk konservasi air. 

"Embung juga dapat mempengaruhi iklim mikro di IKN, karena itu kita perlu terus membangun embung-embung lainnya hingga 60 unit," ujar Basuki dikutip dalam keterangan resmi, Senin, 29 Juli 2024.

Istana Garuda di IKN Akan Dibuka untuk Umum seperti Gedung Putih AS, Menurut OIKN

Embung di IKN

Photo :
  • Dok. PUPR

Dikatakan Basuki, pembangunan embung juga sejalan dengan konsep smart forest city yang mempertahankan 70 persen area hijau tak terbangun.

Kementerian PUPR: 47 Tower Rusun ASN di IKN Rampung Desember 2024

"Kalau sore kita bisa  duduk-duduk di Embung A ini sambil melihat Istana Garuda dan Istana Negara, serta kantor-kantor Kemenko yang akan selesai dalam waktu dekat," jelasnya.

Adapun Embung MBH memiliki tampungan 66.000 m3 dan menjadi bagian dari area Sumbu Kebangsaan dekat dengan Istana Negara dan Istana Garuda. Embung juga dilengkapi dengan pedestrian, amphiteater, jogging track, hingga ruang publik.

Embung di IKN

Photo :
  • Dok. PUPR

Pada ujung embung terlihat kawasan perbukitan hijau di balik bilah sayap garuda pada Istana Garuda. Jalur jogging track yang menjadi akses pelintas di kawasan embung, termasuk jembatan kayu yang kokoh. Tampak 6 ekor angsa bermain di tepi embung. 

Embung MBH dibangun mulai Desember 2022 hingga 2024, sebagai salah satu dari 13 embung lainnya. Adapun nilai kontrak untuk pembangunan 14 embung tersebut adalah sebesar Rp 484 miliar dengan kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya.

Pembangunan Embung KIPP juga menerapkan konsep Smart Water Management System dalam perawatan area terbuka hijau dengan penyiraman otomatis (Sprinkler) yang beroperasi menggunakan sensor yang dapat mendeteksi kadar air tanah, suhu, kelembaban dan ph tanah.

Selain itu, guna menjaga kualitas air pada embung terdapat bangunan pendukung berupa sediment trap untuk mengendalikan jumlah sedimen yang masuk ke dalam embung.

Adanya Embung KIPP ini nantinya selain menjadi infrastruktur konservasi air dan dapat memperindah KIPP, embung ini juga berfungsi menyediakan air baku untuk keperluan non air minum, menurunkan suhu di sekitar KIPP dan dapat menjadi ruang rekreasi publik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya