Realisasi Investasi Kuartal II-2024 Capai Rp 428,4 Triliun, Bahlil Bersyukur Publik Masih Percaya RI
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia melaporkan, realisasi investasi di kuartal II-2024 mencapai Rp 428,4 triliun. Nilai tersebut naik 6,7 persen dibandingkan kuartal I-2024 (q-to-q) atau naik 22,5 persen secara year-on-year (yoy).
"Dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 677.623 orang," kata Bahlil dalam konferensi pers di kantornya, Senin, 29 Juli 2024.
Dia merinci, capaian realisasi investasi itu terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 217,3 triliun, serta penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang mencapai sebesar Rp 211,1 triliun.
"Di tengah banyaknya negara-negara lain yang menjadi pasien IMF, kita harus bersyukur publik global masih percaya negara kita untuk tujuan investasi," ujar Bahlil.
Dia menambahkan, sektor-sektor industri yang berkontribusi pada capaian PMA kuartal II-2024 itu antara lain terdiri dari industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar US$4,4 juta atau sekitar 30,3 persen, dan jasa lainnya dengan kontribusi sebesar US$1,0 juta atau sekitar 7,0 persen.
Lalu ada pula sektor pertambangan dengan kontribusi sebesar US$0,9 juta atau 6,2 persen, sektor listrik, gas, dan air sebesar US$0,9 juta atau sekitar 6,0 persen, serta industri kimia dan farmasi dengan kontribusi sebesar US$0,8 juta atau sekitar 5,9 persen.
"Dan ini menunjukkan sektor hilirisasi berjalan massif," kata Bahlil.
Sementara sektor-sektor industri yang berkontribusi pada capaian PMDN kuartal II-2024, antara lain yakni sektor pertambangan dengan kontribusi sebesar Rp32,1 triliun atau sekitar 15,2 persen, serta sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp29,6 triliun atau sekitar 14,0 persen.
Kemudian kontribusi sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran adalah sebesar Rp 21,4 triliun atau 10,2 persen, sektor perdagangan dan reparasi Rp 18,5 triliun atau sekitar 8,8 persen, dan sektor kehutanan sebesar Rp 16,3 triliun atau sekitar 7,7 persen.
Dari sisi sebaran investasi itu sendiri, lanjut Bahlil, realisasi di Pulau Jawa tercatat sebesar Rp 213,2 triliun dan di Luar Pulau Jawa mencapai hingga sebesar Rp 215,2 triliun.
Bahlil merinci, 5 terbesar lokasi realisasi investasi PMA kuartal II-2024 antara lain yakni Jawa Barat sebesar US$2,5 juta atau sekitar 17,5 persen, Sulawesi Tengah US$2,1 juta atau 14,6 persen, DKI Jakarta US$1,8 juta atau sekitar 12,9 persen, Maluku Utara US$1,7 juta atau 12,4 persen, dan realisasi investasi di Banten sebesar US$1,3 juta atau sekitar 9,3 persen.
Kemudian 5 terbesar lokasi realisasi investasi PMDN di kuartal II-2024 antara lain yakni DKI Jakarta sebesar Rp 34,1 triliun atau 16,1 persen, Jawa Barat Rp 25,6 triliun atau 12,1 persen, Jawa Timur Rp 24,1 triliun atau 11,4 persen, Riau Rp 21,8 triliun atau 10,3 persen.
"Serta di Nusa Tenggara Barat atau NTB itu mencapai Rp 15,2 triliun atau sekitar 7,2 persen," ujarnya.