Sri Mulyani Minta Negara Maju Bantu Ringankan Beban Utang Negara Miskin

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati (dok: Instagram smindrawati)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyarankan negara maju dapat mendukung Pandemic Fund melalui Debt-for-Health Swaps atau tukar utang untuk kesehatan. Hal ini untuk meringankan beban negara miskin yang memiliki beban utang tinggi.

Jaga Transparansi Kurator di Kasus Pailit Sritex, BNI Usul Bentuk Panitia Kreditor Sementara

Hal ini disampaikan Sri Mulyani dalam High Level Event oleh The Pandemic Fund. Agenda ini merupakan rangkaian Pertemuan Ketiga Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral di bawah Presidensi Brasil di kota Rio de Janeiro. 

"Pandemic Fund merupakan inisiatif dan milestone dari Presidensi G20 Indonesia pada 2022 mengumpulkan lebih dari US$ 2 miliar dari 47 donor dan telah mendanai 19 proyek di 37 untuk Persiapan dan Respons Pandemi di antaranya di Bhutan, Ethiopia, Kamboja, Mongolia, termasuk India," kata Sri Mulyani diunggah di laman Instagaramnya @smindrawati dikutip Jumat, 26 Juli 2024.

Rencana Sri Mulyani Kejar Potensi Pajak Underground Economy

Negara miskin di dunia

Photo :

Sri Mulyani menyampaikan, sebagai co-chair dari Health and Finance Minister dia menyampaikan tiga hal penting. Pertama Pandemic Fund harus mendanai selain kesiapan juga kemampuan respons pengendalian wabah, sehingga meminimalisir dampak yang ditimbulkan. 

Sri Mulyani Ungkap PPN Naik Jadi 12 Persen Sesuai UU Mulai 1 Januari 2025

Kedua jelasnya, Pandemic Fund harus mampu menarik pembiayaan alternatif melalui proyek kerja sama dengan Multilateral Development Bank (MDB), sektor swasta, filantropi dan dana masing-masing negara. 

"Tiga, negara maju dapat mendukung Pandemic Fund melalui Debt-for-Health Swaps untuk meringankan beban negara miskin yang memiliki beban hutang tinggi," jelasnya.

Bendahara Negara Indonesia itu menegaskan bahwa Indonesia pun terus mendukung kerja sama penanganan pandemi, termasuk Pandemic Fund dengan terus mempromosikan inisiatif ini di berbagai forum internasional lainnya.

Ilustrasi cadangan devisa, utang luar negeri, modal asing, dan devisa hasil ekspor.

Posisi Utang Luar Negeri RI di Kuartal III-2024 Capai US$427,8 Miliar, Tumbuh 8,3%

Bank Indonesia (BI) mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal III-2024 sebesar US$427,8 miliar, tumbuh 8,3 persen

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024