BTN Catat Kredit dan Pembiayaan Tembus Rp352 Triliun Semester I-2024, Naik 14,4 Persen
- Dokumentasi BTN.
Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai sekitar Rp352,06 triliun sepanjang semester I-2024. Capaian itu tumbuh 14,4 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp307,66 triliun.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya mengatakan, penyaluran kredit dan pembiayaan perumahan masih mendominasi total kredit dan pembiayaan perseroan pada semester I-2024. Adapun kredit dan pembiayaan perumahan yang disalurkan BTN hingga akhir Juni 2024 mencapai Rp299,24 triliun.
“Di tengah kondisi ekonomi global yang sangat menantang, BTN tetap dapat menorehkan kinerja yang positif sepanjang semester I-2024. Bahkan penyaluran kredit dan pembiayaan BTN berhasil tumbuh signifikan. Kami optimistis hingga akhir tahun 2024, BTN tetap mampu membukukan kinerja keuangan yang positif,” ujarnya Kamis, 25 Juli 2025.
Nixon mengungkapkan, dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada semester I-2024 masih menjadi kontribusi terbesar dengan nilai mencapai Rp171,01 triliun tumbuh 12,4 yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp152,16 triliun. Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 12 persen yoy menjadi Rp101,76 triliun pada semester I-2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp90,83 triliun.
“Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Rasio NPL Gross kami masih terjaga dengan baik di level 3,1 persen. Hingga akhir tahun ini kami berharap bisa menurunkan rasio NPL di bawah 3 persen,” kata Nixon.
Sementara itu, dari sisi dana pihak ketiga (DPK), seiring ketatnya likuiditas pada industri perbankan, BTN berhasil meningkatkan DPK pada semester I-2024 menjadi Rp365,4 triliun atau naik 16,6 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp313,3 triliun. Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp189,21 triliun naik sekitar 11,16 persen yoy dibandingkan akhir Juni 2023 sebesar Rp170,21 triliun.
Sepanjang semester I-2024, laba bersih BTN tumbuh menjadi Rp1,502 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,474 triliun. Sementara total aset BTN hingga akhir Juni 2024 naik 13,7 persen yoy menjadi Rp455,60 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp400,54 triliun.
Sejalan dengan pertumbuhan bisnis konvensional, laba bersih Unit Usaha Syariah (UUS) BTN (BTN Syariah) juga tumbuh positif pada semester I-2024. Laba bersih UUS BTN tersebut tercatat melonjak mencapai 31,7 persen yoy menjadi Rp370 miliar pada semester I/2024 dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp281 miliar.
Pembiayaan syariah tercatat tumbuh sekitar 22 persen yoy menjadi Rp41 triliun dibandingkan akhir Juni 2023 sebesar Rp34 triliun. Sementara total DPK yang berhasil dihimpun BTN Syariah mencapai Rp46 triliun atau tumbuh 32 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp35 triliun. Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 20 persen yoy menjadi Rp56 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp46 triliun.