Saham Asia Terpuruk Susul Kerugian di Wall Street Akibat Emiten Sektor Tekonologi Catat Hasil Buruk
- vstory
Asia - Saham Asia-Pasifik anjlok pada pembukaan bursa Kamis (25/7/2024) pagi. Kondisi tersebut karena investor kompak melakukan aksi jual. Diperparah kerugian di Wall Street mencatat hasil buruk dari indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mengalami penurunan terbesar sejak 2022.
Indeks pasar secara keseluruhan turun 2,31 persen dan ditutup pada level 5.427,13. Dow  Jones Industrial Average  turun 504,22 poin atau 1,25 persen menjadi 39.853,87.
Indeks Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi merosot 3,64 persen dan berakhir pada level 17.342,41.Â
Emiten sektor teknologi mengalami aksi jual. Nvidia (NVDA) anjlok sebesar 6,8 persen. Disusul jatuhnya saham Meta Platforms (META) yang terkoreksi 5,6 persen.
Saham Alphabet (GOOG), induk perusahaan Google melemah 5 persen. Perolehan tersebut menjadi penurunan terbesar selama masa perdagangan sejak 31 Januari 2024.Â
Keruntuhan juga terjadi pada saham Tesla (TSLA) yang anjlok 12,3 persen. Hasil itu menjadi hari terburuk bagi perusahaan sejak tahun 2020. Koreksi saham Tesla jauh lebih besar dari yang diprediksikan. Perusahaan juga mencatat kemerosotan pendapatan sebesar 7 persen tahun ke tahun.
Mengutip CNBC, Investor kawasan Asia akan menilai angka PDB kuartal II Korea Selatan yang lebih tinggi namun masih sedikit di bawah ekspektasi pasar. PDB negeri Ginseng tumbuh 2,3 persen tahun ke tahun. Tingkat PDB lebih rendah 0,2 persen dari yang diharapkan oleh para ekonom.Â
Secara kuartal ke kuartal, ekonomi Korea Selatan menyusut 0,2 persen. Hal itu berbanding terbalik dengan harapan pasar yang memperkirakan kenaikan 0,1 persen pada jajak pendapat. Di mana pada kuartal II, PDB tumbuh mengalami pertumbuhan 1,3 persen.
Nikkei 225 Jepang memperpanjang penurunan enam hari berturut-turut dan anjlok 2,61 persen pada pembukaan bursa pagi ini. Topix ikut tersungkur 2,35 persen.Â
Koreksi terbesar dialami pada indeks bursa Asia adalah SoftBank Group yang terperosok 7 persen. Kospi Korea Selatan turun 1,76 persen.
Pergerakan negatif juga ditunjukkan indeks Kosdaq turun sebanyak 2,18 persen. Indeks terseret perusahaan besar SK Hynix yang terkoreksi 6 persen.
Koreksi terjadi saat perusahaan melaporkan pendapatan kuartalan tertinggi sebesar 16,42 triliun won atau USD 11,85 miliar pada kuartal II. Hasil tersebut menandai kenaikan sebesar 125 persen dari tahun lalu.
Laba operasi mencapai 5,47 triliun sekaligus menjadi capaian tertinggi dalam enam tahun. Keuntungan bersih mencapai 4,12 miliar. Kedua matriks tersebut berbalik dari posisi rugi pada periode yang sama tahun lalu.
Indeks S&P/ASX 200 Australia juga melemah 1,02 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong
berjangka bergerak ke zona merah berada pada level 17.242. Di mana posisi penutupan terakhir HSI pada level 17.311,05.
Secara terpisah, pasar Taiwan akan ditutup untuk hari kedua, karena pulau itu bersiap menghadapi Topan Gaemi.Â