Bos BCA Pede BI Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan, Ini Pertimbangannya
- Tangkapan layar Anisa Aulia/ VIVA.
Jakarta – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Jahja Setiaatmadja, menjelaskan perihal kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga acuannya di level 6,25 persen.
Menurutnya, hal itu karena BI masih akan melihat kebijakan yang akan diambil oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), yang diperkirakan masih akan melakukan penyesuaian suku bunganya.
Jahja menilai, jika nantinya The Fed akan melakukan langkah penurunan suku bunga, maka tak menutup kemungkinan bahwa BI juga akan melakukan penurunan suku bunganya tersebut.
"The Fed mungkin akan menurunkan suku bunga di bulan September, sesudah itu mungkin 0,25 atau 25 basis poin, BI bisa saja menurunkan bunga," kata Jahja dalam telekonferensi pers, Rabu, 24 Juli 2024.
Dia memproyeksi, penurunan suku bunga The Fed itu bakal terjadi pada sekitar kuartal IV-2024, yang sepertinya juga akan langsung direspons BI dengan mengeluarkan kebijakan serupa.
Meski demikian, Jahja menegaskan bahwa dalam menelurkan kebijakan terkait hal tersebut, BI tentunya akan mempertimbangkan berbagai aspek.
Beberapa aspek yang bakal dipertimbangkan oleh BI antara lain seperti melihat kebutuhan likuiditas di pasar, kurs dolar AS terhadap rupiah, hingga pertumbuhan kredit.
"Jadi saya pikir itulah sejumlah pertimbangan yang akan diambil oleh BI, sebelum menetapkan suku bunga turun ataukah tetap," ujarnya.