Resmikan Pameran Kelapa Internasional ke-51, Jokowi: Indonesia Berpeluang Ciptakan Ekonomi Hijau

Presiden Jokowi Resmikan Pameran Kelapa Internasional ke-51 di Jawa Timur
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pameran kelapa internasional (Cocotech) ke-51 di Surabaya, Jawa Timur pada Senin, 22 Juli 2024. Menurut dia, Indonesia memiliki potensi besar dalam produksi kelapa sehingga berpeluang untuk menciptakan ekonomi hijau ke depannya.

Plastics & Rubber Indonesia 2024, Dorong Inovasi Daur Ulang dan Efisiensi Pengurangan Limbah

“Ke depan ekonomi hijau merupakan peluang, merupakan potensi yang sangat besar bagi negara kita Indonesia, baik itu berkaitan dengan coklat, kakao, panili, kopi, lada, cengkeh dan lain-lainnya. Terutama yang memiliki potensi besar adalah kelapa,” kata Jokowi dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI dan Polri di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Juli 2024.

Photo :
  • Tangkapan layar YpuTube Sekretariat Presiden
Jokowi Dukung RK, Hasto: Justru Dapat Reaksi Negatif dari Publik, Pramono Bisa Menang 1 Putaran

Presiden Jokowi Resmikan Pameran Kelapa Internasional ke-51 di Jawa Timur

Photo :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

Kata Jokowi, Indonesia memiliki luas lahan yang sangat 3,8 juta untuk kelapa, dengan produksi 2,8 juta ton per tahun. Bahkan, kata dia, Indonesia nomor 2 di dunia berpotensi produksi besar yaitu Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Riau. 

Analisis Pakar Politik soal Pengaruh Dukungan Jokowi terhadap Ridwan Kamil

“Ekspor kita juga bukan jumlah yang kecil 1,55 billion US Dollar. Ini juga sebuah angka yang sangat besar dan bisa ditingkatkan lagi kalau kita serius. Kita mau menseriusi urusan yang berkaitan dengan kelapa,” jelas dia.

Kemudian, Jokowi mengatakan ada dua hal penting yang harus diperhatikan yaitu bagaimana bisa menaikkan peningkatan produksi kelapa dan berkaitan hilirasi untuk menaikkan nilai tambah.

“Peningkatan produksi saya kira tidak ingin menyampaikan, bapak ibu jauh lebih tau dari saya. Tapi menurut saya, kualitas bibit itu sangat penting. Kedua pemeliharaan dan perawatan juga sangat penting. Biasanya kita nanam, biarin, ada buah baru diambil, enggak ada yang namanya pemeliharaan,” ungkapnya.

Selanjutnya, Jokowi juga mengingatkan metode cara panen. “Kalau kita memiliki jutaan pohon kelapa, menyiapkan orang yang memiliki skill untuk memetik kelapa, kalau kelapanya 2 meter enggak apa-apa, tapi kalau kelapanya 20 meter berapa juta pohon kelapa, berarti berapa orang yang harus disiapkan untuk memetik kelapa itu. Jadi kualitas bibit, pemeliharaan atau perawatan dan metode cara panen,” kata Jokowi.

Terkait hilirisasi, Jokowi mengatakan nilai tambah yang besar itu sangat penting bagi negara Indonesia, utamanya dalam penciptaan lapangan kerja. Riset merupakan hal yang sangat penting. “Jangan sampai kelapa sampe 20 meter, 30 meter, kalau ada kelapa yang bisa langsung dipetik dari bawah akan lebih baik, buahnya jangan cuma jumlahnya sedikit, buahnya lebih banyak lebih baik lagi. Inilah perlunya riset,” katanya.

Selain itu, Jokowi mengatakan hilirisasi ini tentu memanfaatkan teknologi. Ia melihat sekarang banyak limbah kelapa menjadi bio energi dan bio aftur. Makanya, Jokowi mengatakan ini penting menjadi pekerjaan besar ke depan agar penggunaan bisa semakin meningkat dan diminati negara-negara lain.

“Konferensi ini sangat penting bagi Indonesia sebagai produsen kelapa terbesar kedua di dunia, dan Indonesia juga berkepentingan untuk memperkenalkan potensi besar kelapa kita, memperluas jejaring dan mencari peluang-baru baru untuk pengembangan induistri kelapa di Indonesia. Saya mengajak komunitas kelapa internasional untuk bersinergi memajukan industri kelapa yang berkelanjutan, yang mendukung ekonomi hijau dunia,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya