Mentan Jamin Pemerintah Tak Impor Komoditas untuk Program Makan Bergizi dan Susu Gratis
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta - Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 71 triliun untuk program andalan Prabowo-Gibran, yakni makan bergizi gratis pada 2025. Hal ini tertuang dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Lantas dengan adanya program makan bergizi gratis ini, bagaimana ketersediaan pangan di RI?
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan untuk kesiapan program ini pemerintah tidak akan melakukan impor komoditas pangan. Karena beberapa komoditas pangan seperti sayur, telur ayam, hingga daging diklaim bisa dipenuhi dengan produksi dalam negeri.
"Harapan kita adalah pangan bergizi, pangan bergizi di situ komponenya adalah sayur itu kita tidak impor, telur kita swasembada, daging ayam kita swasembada, ikan melimpah, beras yang dikatakan impor moga-moga kedepan dalam waktu singkat sawasembada. Jadi dipenuhi dalam negeri," ujar Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat, 19 Juli 2024.
Amran pun menyatakan, untuk kebutuhan susu yang juga masuk ke dalam program Prabowo-Gibran bisa dipenuhi oleh produksi nasional. "Semua komponen untuk pangan bergizi ini Insya Allah mudah-mudahan bisa kita penuhi dengan baik termasuk susu," jelasnya.
Untuk itu, Amran mengatakan dia bersama Wakil Menteri Pertanian baru, Sudaryono akan melakukan persiapan untuk memenuhi program makan bergizi gratis dan susu gratis.
"Kita akan lakukan persiapan program bahkan kita sudah memulai, dan nanti kami kawal bersama-sama dengan Pak Wamen," imbuhnya.
Sebelumnya, Ekonom Verdhana Sekuritas Heriyanto Irawan mengungkapkan bahwa dia sudah bertemu dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran. Pada pertemuan itu tim Prabowo masih mengkaji tentang penurunan biaya makan bergizi di kisaran Rp 7.500 per anak hingga Rp 9.000 per anak
“Yang menurut saya menarik adalah setelah dikomunikasikan angka itu Rp 71 triliun. Kemudian tugasnya presiden terpilih ke tim ekonominya itu memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa enggak diturunin lebih hemat dari Rp 15.000 mungkin ke Rp 9.000-Rp 7.500 kah?” kata Heriyanto dalam acara Market Outlook 2024.
Menurutnya, anggaran sebesar Rp 71 triliun terbatas. Sehingga pemerintah Prabowo-Gibran tidak akan menaikkan anggaran makan bergizi.
“Di dalam keterbatasan itu, keterbatasan di dalam Rp 71 triliun itu, tidak kemudian mendorong ke Rp 200 triliun atau Rp 300 triliun,” jelasnya.