Kemendag Sebut Sebagian Utang Rafaksi Minyak Goreng Sudah Dibayar ke Produsen

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Isy Karim
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut sebagian dari utang rafaksi minyak goreng sudah dibayarkan kepada sejumlah produsen. Saat ini prosesnya masih terus berlangsung.

Jelang Nataru, Kemendag Sebut 6 Bahan Pokok Bakal Diskon Hingga 70 Persen

"Sudah berprogres. Ada sebagian dari perusahaan sudah dibagi, ada yang belum," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Isy Karim saat ditemui di kantornya, Jumat, 19 Juli 2024.

Minyak goreng. (ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/Yeni Lestari
Resolusi Keuangan 2025: Bebas Utang, Dana Pensiun Aman, Hidup Bahagia

Namun saat ditanya lebih jauh mengenai rincian dari sebagian pembayaran yang sudah dilakukan kepada para produsen minyak goreng itu, Isy mengaku belum mendapatkan data terbarunya.

"Belum tahu ini saya. Belum update berapa yang sudah terbayar," ujarnya.

Audiensi Kadin dengan Mendag, Anindya Bakrie Dorong Realisasi Perjanjian Dagang RI-Uni Eropa

Soal pembayaran kepada para pihak peritel, Isy mengatakan bahwa hal itu nantinya akan dilakukan oleh para produsen tersebut. Sebab, nantinya para peritel itu akan mengajukan klaim kepada para produsen minyak goreng.

"Yang kita bayar kan ke produsen. Jadi masing-masing peritel itu nanti akan klaim kepada produsennya," kata Isy.

Mengenai kapan target penyelesaian pembayaran utang rafaksi minyak goreng itu akan rampung, Isy menegaskan bahwa hal itu tergantung dari proses verifikasi yang dilakukan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Dia mengatakan, upaya pembayaran kepada para pihak produsen minyak goreng itu akan terus dilakukan oleh Kemendag berdasarkan data-data dari Sucofindo.

"Kita sedang bagi lagi untuk yang teman-teman produsen itu, berdasarkan data dari Sucofindo yang lebih detail lagi. Berapa peritel A, peritel B, kayak gitu. Kita juga sudah bertemu dengan pihak Sucofindo," ujarnya.

Sebelumnya, Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) meminta kepastian kepada Pemerintah mengenai pembayaran utang rafaksi minyak goreng. Sebab, hingga saat ini belum ada komunikasi baik lisan maupun tulisan kepada pihaknya, usai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memerintahkan agar utang tersebut dibayarkan.

Ketua Umum Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo), Roy Mandey

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Ketua Umum Aprindo, Roy Mandey mengatakan Pemerintah saat ini harus bertanggung jawab atas utang rafaksi minyak goreng ini sebelum Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dilantik sebagai presiden. Sebab saat itu, Pemerintahaan saat ini yang membujuk peritel agar menjual harga minyak goreng di Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.  

"Ya kita minta pertanggungjawaban di masa pemerintahan ini dong, yang tinggal lima bulan. Bagaimana mungkin Permendag itu dilakukan pada masa pemerintahan ini terus enggak selesai, kemudian jadi tanggungan pemerintahan berikutnya dan seterusnya. Jadi satu konsern kami itu, kepastian pembayaran," kata Roy di Halal Bihalal di Rempah Manado, Kuningan, Jakarta, Selasa, 7 Mei 2024.

Panen bawang merah.

Daftar Harga Pangan 18 Desember 2024: Bawang Merah hingga Telur Ayam Naik

Mayoritas harga komoditas pangan terpantau mengalami kenaikan pada perdagangan di pasar hari ini.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024