Dibuka Menguat, IHSG Berpotensi Rebound Seiring Penguatan Rupiah
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jakarta – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menguat 7 poin atau 0,10 persen di level 7.231, pada pembukaan perdagangan Kamis, 18 Juli 2024.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG berpotensi rebound pada perdagangan hari ini.
"Hari ini IHSG berpotensi teknikal rebound seiring dengan penguatan Rupiah setelah BI hold rate kemarin," kata Fanny dalam riset hariannya, Kamis, 18 Juli 2024.
Dia menjelaskan, pasar saham Asia mixed setelah pelaku pasar lebih yakin terhadap penurunan suku bunga The Fed. Hingga akhir tahun, suku bunga The Fed diperkirakan berada di kisaran target 4,50-4,75 persen.
"Artinya ada penurunan sebanyak tiga kali dalam tiga pertemuan terakhir," ujar Fanny.
Nikkei 225 Jepang turun 0,43 persen, sedangkan Topix menguat 0,37 persen setelah survei Reuters Tankan menunjukkan peningkatan optimisme bisnis di kalangan pabrikan besar Jepang.
S&P/ASX 200 Australia naik 0,73 persen, Kospi Korea Selatan turun 0,80 persen, dan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq merosot 1,21 persen. Sementara Indeks Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,06 persen.
Ekspor domestik non-minyak Singapura merosot lebih besar dari perkiraan pada bulan Juni, menandai penurunan selama lima bulan berturut-turut. Angka tersebut turun 8,7 persen secara year-on-year (yoy), dibandingkan dengan penurunan 1,2 persen yang diperkirakan konsensus.
Pada basis month-to-month (mtm), domestik non-minyak Singapura secara tak terduga turun 0,4 persen dibandingkan dengan ekspektasi pertumbuhan sebesar 4,1 persen.
"IHSG diprediksi bergerak di level support 7.170-7.200, sedangkan level resist berada di 7.260-7.300," ujarnya.