Duet Donald Trump dan JD Vance, Masa Depan Bitcoin Cerah?
- Los Angeles Times
Amerika Serikat – Insiden penembakan Donald Trump ketika melakukan orasi terbuka di Penny Sylvia menyita perhatian jutaan pasang mata. Partai Republik resmi mengusung Trump untuk maju sebagai calon presiden Amerika Serikat pada November 2024 mendatang.
Donald Trump melakukan gebrakan yang tak terduga, yakni memilih JD Vance sebagai calon wakilnya alias Cawapres AS pada pemilu 2024. Sontak, keputusan Trump membuat investor kripto 'terbangun'.
Pasalnya, Donald Trump dan JD Vance merupakan tokoh yang mendukung Bitcoin. Analis Kripto Mobee, Hery Hermawan, mengatakan duet Trump-JD Vance akan memberikan dampak luar biasa bagi pasar aset kripto jika pasangan tersebut terpilih.
"Harga Bitcoin terdekat target konservatif US$ 90.000 saat US Election jika pasangan tersebut berhasil menang," ujar Hery Hermawan dikutip dari berita InvestorTrust (16/7/2024).
Hery yakin aliran likuiditas dari individu dengan kekayaan bersih tinggi, institusi, dan negara Amerika Serikat akan masuk ke pasar Bitcoin (BTC) dan Etherium (ETH) dengan semakin signifikan.
"Donald Trump tidak mendukung CBDC (Central Bank Digital Currency) justru menjadi hal positif bagi pasar kripto khususnya Bitcoin karena mereka (Trump dan JD Vance) dinilai mendukung terbukanya akses desentralisasi keuangan semakin besar di Amerika Serikat," jelas Hery.
Lebih lanjut, Hery membeberkan pengaruh jangka pendek apabila Trump dan Vance terpilih adanya adopsi inovasi Real World Assets terhadap produk keuangan tradisional semakin masif. Salah satunya pemberian kemudahan izin dan 'minim' pengawasan oleh pemerintah.
Sementara, pengaruh jangka panjang adalah potensi Bitcoin menjadi kolateral cadangan devisa untuk US Dollar sebagai store of value pendamping emas fisik.
Dilansir The Block, pada tahun 2022 dikabarkan JD Vance mempunyai aet Bitcoin sebanyak USD 100,001-250.000 yang tersimpan di Coinbase. Vance juga diperkirakan mempunyai kekayaan bersih USD 5-10,5 juta. Tak hanya itu, Vance mengelola akun di pialang Robinhood dan Charles Schwab.
Sejak masuk ke dalam pemerintahan AS sebagai Senat pada tahun 2022, Vance vokal menyuarakan dukungan pembentukan undang-undang pro-kripto. Sebelum dipilih untuk mendampingi Trump pada panggung demokrasi AS, Vance merupakan kritikus Trump.
Vance pernah mencap Trump sebagai "Hitler-nya Amerika" dan "penipuan total". Akhirnya, Vance menerima pinangan Trump saat dia mencalonkan diri untuk kursi Senat pada tahun 2022.
Artikel ini telah tayang di InvestorTrust.id dengan judul, “Trump Pilih JD Vance "Pro Bitcoin" Sebagai Wapres, Analis: BTC Dapat Sentimen Positif Lagi”.