Jajan di Jepang hingga India Sebentar Lagi Bisa Pakai QRIS

Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta.
Sumber :
  • M Yudha P / VIVA.co.id

Jakarta – Bank Indonesia (BI) membeberkan, sebentar lagi bisa warga RI bisa menggunakan layanan pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Jepang, Korea Selatan, India, hingga Uni Emirat Arab (UEA). 

Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan memperluas kerja sama sistem pembayaran ke negara tersebut. Sehingga nantinya, warga negara Indonesia bisa memanfaatkan layanan itu untuk membeli tteokbokki hingga kare.

"Jadi dalam waktu dekat kita akan ada QRIS Cross Border dengan India, Korea, Jepang, dan UEA. Jadi tunggu tanggal mainnya jadi temen-temen bisa beli teokbokki pakai QRIS, sushi, kare pakai QRIS," kata Filianingsih dalam konferensi pers, Rabu, 17 Juli 2024.

Ilustrasi pembayaran QRIS

Photo :
  • Dok: QRIS

Filianingsih mengatakan, layanan QRIS antar negara ini terus menunjukkan tren kenaikan. Dia mencatat, nilai transaksi QRIS turis asing dari Thailand, Malaysia, dan Singapura mengalami kenaikan. 

"Kalau kita lihat Indonesia dan Thailand ada peningkatan secara mtm (month to month) transaksinya 13 persen, dan volume terbesar ada di area DKI Jakarta, dan Jawa Barat Ini saya bicara dari turis asing ke Indonesia," jelasnya.

Kemudian untuk turis Singapura terjadi kenaikan volume transaksi sebesar 28 persen, dengan wilayah terbanyak di Jakarta dan Riau. Sedangkan Malaysia naik 8 persen dengan lokasi di Jakarta dan Jawa Barat.

Pedagang penggguna QRIS.

Photo :
  • Maha Liarosh/VIVA.
BI dan Bank Sentral Jepang Sepakat Perpanjang Kerja Sama Pertukaran Mata Uang

Sementara untuk turis Indonesia yang pergi ke Thailand naik 9 persen secara bulanan, Malaysia 4 persen. Namun, untuk Singapura terjadi penurunan transaksi sebesar 12 persen secara mtm.

Adapun pada kuartal II-2024 ini transaksi QRIS tercatat tumbuh sebesar 226,54 persen secara yoy, dengan jumlah pengguna mencapai 50,50 juta dan jumlah merchant 32,71 juta.

Menkes Ungkap Penyebab Masyarakat Indonesia Pilih Berobat Kanker di Malaysia dan Singapura
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Bursa Asia Bervariasi Terdampak Sikap Investor Tunggu Laporan Ekonomi Jepang dan China

Bursa Asia-Pasifik bergerak beragam saat membuka perdagangan pasar pada Jumat, 18 Oktober 2024. Investor setia menunggu data utama China sekaligus laporan inflasi Jepang.

img_title
VIVA.co.id
18 Oktober 2024