Rupiah Perkasa Pagi Ini Terdorong Data Impor dan Penjualan Ritel di AS
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Rabu pagi, 17 Juli 2024. Rupiah tercatat menguat sebesar 30 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp 16.150 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 16.203 per dolar AS.Â
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS pada hari ini. Penguatan ini didorong oleh data impor dan penjualan ritel Amerika Serikat (AS).Â
"Penguatan rupiah ini mendapatkan dukungan dari data indeks harga barang impor dan data penjualan ritel AS bulan Juni month to month tidak menunjukkan kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Ini artinya potensi untuk kenaikan inflasi yang tinggi di AS berkurang dan membuka jalan untuk pemangkasan suku bunga acuan di AS," kata Ariston kepada VIVAÂ Bisnis, Rabu, 17 Juli 2024.
Uang kertas rupiah dan dolar AS.
- VIVA/M Ali Wafa
Selain itu, Ariston memperkirakan bahwa Bank Indonesia (BI) pada hari ini tidak akan menaikkan suku bunga acuannya. Hal ini dilakukan untuk menjaga nilai tukar rupiah.Â
"Dengan sentimen pemangkasan suku bunga acuan AS yang meningkat belakangan ini, kemungkinan BI tidak akan menaikkan suku bunga acuannya untuk menjaga nilai tukar rupiah hari ini. Karena kenaikan suku bunga bakal menimbulkan efek samping yaitu melambatkan ekonomi," ujarnya.Â
Adapun untuk hari ini Ariston memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi menguat ke arah Rp 16.100. Sedangkan potensi resisten di kisaran Rp 16.200.
Gubernur BI Sebut Kantornya Digeledah KPK Pengaruhi Rupiah
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengakui penggeledahan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Kantor BI Pengaruhi rupiah.
