Saham Asia Menguat Buntuti Wall Street, Akibat Intervensi Mata Uang Jepang?

Ilustrasi gedung perkantoran Jakarta
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Asia – Saham Asia-Pasifik semringah pada pembukaan perdagangan bursa pada Rabu pagi, 17 Juli 2024. Kondisi tersebut menyusul kecemerlangan Dow Jones Industrial Average dan Indeks S&P 500 yang menyentuh rekor tertinggi.

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen, Ini Pertimbangannya

Pencapaian tersebut membuat investor semakin optimis terhadap kemungkinan penurunan suku bunga acuan yang akan dilakukan oleh The Fed.

Mengutip CNBC, berikut perolehan saham di kawasan Asia pada perdagangan pagi. Nikkei 225 Jepang naik 0,23 persen. Indeks Topix ikut melnjak 0,44 persen imbas terdorong hasil survei yang menunjukkan peningkatan optimisme bisnis di antara produsen Jepang.

Dibuka Menghijau, IHSG Diprediksi Lanjut Melemah Seiring Lesunya Bursa Asia-Pasifik

Mata uang yen Jepang

Photo :
  • www.imoneybuzz.com

Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,29 persen, sedikit di bawah level tertinggi pada level 8.037,3. Kospi Korea Selatan diperdagangkan mendekati garis datar (flat). Sementara Kosdaq berkapitalisasi kecil menguat 0,14 persen.

Bursa Asia Dibuka Bervariasi, Investor Masih Tunggu Keputusan Suku Bunga The Fed

Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada pada level 17.843. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan penutupan terakhir HSI pada level 17.727,98.

Indeks manufaktur Jepang berada di angka +11 poin atau naik dari +6 pada bulan sebelumnya. Namun, keyakinan di kalangan non-produsen turun dari +31 poin ke +27 poin.

Secara terpisah, otoritas Jepang diduga melakukan intervensi di pasar mata uang pada Kamis dan Jumat lalu. Pemerintah menghabiskan total 6 triliun yen setara USD 37,9 miliar selama dua hari. 

Saat ini, nilai tukar Yen terhadap dolar AS berada pada level 158,3. Mata uang negara matahari terbit melemah hingga 161,82 sebelum menguat hingga 157,41 pada hari berikutnya.

Investor juga akan mencermati data ekspor domestik non migas Singapura yang akan dirilis Rabu (17/07/2024). Analis memperkirakan ekspor domestik non migas akan turun 1,2 persen dibandingkan atau lebih kecil 0,1 persen periode tahun ke tahun.

Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average meroket 1,85 persen dan sukses ditutup pada level 40.954,48. Indeks S&P 500 ikut mengalami lonjakan sebesar 0,64 persen dan ditutup pada level 5.667,20. Disusul kenaikan 0,20 persen oleh Nasdaq  Composite. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya