Emiten Bioskop Cinema XXI Rombak Jajaran Komisaris, Simak Formasinya

Cinema XXI
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – Emiten jaringan bioskop PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) alias Cinema XXI, melakukan perombakan di jajaran Komisaris dengan mengangkat 3 orang komisaris termasuk Komisaris Utama.

Profil Iwan Bule yang Baru Diangkat Jadi Komut Pertamina, Begini Sepak Terjangnya

Direktur Utama Cinema XXI, Suryo Suherman mengatakan, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), para pemegang saham menunjuk Ongki Wanadjati Dana sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen.

Kemudian, RUPSLB tersebut juga menyetujui pengangkatan Ariani Vidya Sofjan sebagai Komisaris Independen, dan Edwin Surya Winarta sebagai Komisaris.

Setelah Influencer Sarnanitha Ditangkap, Polda Bali Bongkar Prostitusi Berkedok Spa

"Ini merupakan langkah strategis perusahaan untuk memperkuat tata kelola dan kinerja perusahaan semakin solid," kata Suryo dalam keterangannya, Selasa, 16 Juli 2024.

Cinema XXI

Photo :
  • Istimewa
Kembangkan Ekosistem Industri Fintech, AFPI Perluas Jaringan Global

Dia berharap, dukungan Komisaris Utama dan seluruh Anggota Dewan Komisaris Cinema XXI akan mampu mendorong kinerja positif dan sinergi antara Dewan Komisaris, Direksi, dan manajemen Cinema XXI.

"Utamanya dalam mewujudkan visi Cinema XXI menjadi jejaring bioskop terbaik di dunia dan menjadi kebanggaan Indonesia," ujarnya.

Berikut adalah jajaran Dewan Komisaris Cinema XXI terbaru hasil RUPSLB:

- Komisaris Utama/Komisaris Independen : Ongki Wanadjati Dana

- Komisaris Independen : M. Noor Rachman Soejoeti

- Komisaris Independen : Ariani Vidya Sofjan

- Komisaris : Melia Suherman

- Komisaris : Harris Lasmana

- Komisaris : Sacheen Harris Lasmana

- Komisaris : Edwin Surya Winarta

Diketahui, pada kuartal I-2024 Cinema XXI berhasil mencatatkan pendapatan Rp 1,3 triliun, atau meningkat 47,6 persen secara year-on-year (yoy). Sehingga, EBITDA pun meningkat sebesar 107,2 persen menjadi Rp 382,5 miliar, dan laba bersih meningkat sebesar 701,7 persen menjadi Rp 154,0 miliar (yoy).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya