Rupiah Melemah Usai Peristiwa Penembakan Donald Trump

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Senin, 15 Juli 2024. Rupiah tercatat melemah sebesar 20 poin atau 0,13 persen ke posisi Rp 16.157 per dolar AS. 

Dibayangi Tekanan, Rupiah Menguat di Level Rp 16.309 per Dolar AS

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, mematok rupiah di angka Rp 16.154 dolar AS. 

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini. Hal itu sering dengan adanya penembakan terhadap Donald Trump pada akhir pekan kemarin. 

Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Bukan Akibat KPK Geledah BI

"Penembakan Trump di akhir pekan kemarin kelihatannya memberikan dampak penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya, dan mungkin bisa berimbas menekan rupiah hari ini," ujar Ariston kepada VIVA Bisnis, Senin, 15 Juli 2024. 

Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump dievakuasi segera setelah peristiwa penembakan saat dia berkampanye di Pennsylvania, Minggu, 14 Juli 2024.

Photo :
  • CNN
Fed Pangkas Suku Bunga, Rupiah Ambruk ke Level Rp 16.234 Per Dolar AS Pagi Ini

Ariston mengatakan, penembakan Trump ini dipandang pelaku pasar bisa meningkatkan peluang Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). 

"Dan seperti yang kita ketahui, kebijakan pemerintahan Trump ini sangat pro dalam negeri AS dan mendorong penguatan dolar AS," katanya. 

Namun di sisi lain, Ariston menuturkan bahwa pasar sudah melihat peluang atau harapan bahwa the Fed akan memangkas suku bunga acuannya tahun ini. Hal tersebut setelah data inflasi konsumen AS bulan Juni yang dirilis pekan lalu terlihat menurun, sehingga dolar AS sempat melemah terhadap nilai tukar lainnya.

"Kelihatannya ini bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini," jelasnya. 

Lebih lanjut Ariston mengatakan, hasil Produk Domestik Bruto (PDB) China kuartal II-2024 yang akan dirilis pagi ini juga bisa mendorong rupiah melemah. 

"Hasil data PDB China kuartal II yang akan dirilis pagi ini mungkin bisa menambah pelemahan rupiah bila hasilnya lebih buruk dari ekspektasi pasar 5,1 persen, karena memberikan sentiment negatif ke pasar aset berisiko," terangnya.

Adapun untuk hari ini mata uang rupiah terhadap dolar AS berpotensi melemah ke arah Rp 16.200. Sedangkan potensi support di kisaran Rp 16.100.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya