Peristiwa Penembakan Donald Trump Jadi Sentimen Penguatan Saham Asia
- VIVA/Muhamad Solihin
Asia – Saham Asia-Pasifik menguat pada pembukaan bursa Senin pagi, 15 Juli 2024. Kondisi ini terjadi imbas sikap investor menanti Sidang Pleno Ketiga Tiongkok.
Peristiwa penembakan Donald Trump sebagai upaya pembunuhan dinilai investor ikut mengerek kenaikan pada bursa. Pada Minggu, 14 Juli 2024, David Roche selaku Presiden Quantum Strategy mengatakan tragedi mengerikan itu justru membawa Donald Trump pada kemenangan di Pemilu AS.
Roche juga menuliskan dalam sebuah catatan peluang meningkatnya Partai Republik menyapu bersih kursi DPR maupun Senat. Pernyataan itu dikutip dari CNBC International pada Senin, 15 Juli 2024.
Secara terpisah, para pemimpin Tiongkok akan berkumpul pada pekan ini. Mereka akan mengadakan pertemuan yang sangat dinantikan investor, yakni Sidang Pleno Ketiga (Third Plenum).
Para analis memperkirakan fokus pembahasan pada pertemuan tersebut meliputi tingkat utang pemerintah daerah yang tinggi dan dorongan untuk manufaktur. Alih-alih memberikan sokongan dana di sektor real estate.
Data ekonomi utama Tiongkok akan dirilis pada Senin ini. Laporan akan memberitahu angka PDB kuartal II.
Ekonom memperhitungkan tingkat pertumbuhan ekonomi Tiongkok naik 5,1 persen tahun ke tahun. Di mana pada kuartal I, tingkat ekonomi hanya naik 5,3 persen.
Kondisi ekonomi dan politik ikut memberikan pengaruh terhadap pergerakan bursa Asia. Pasar saham Jepang ditutup karena hari libur.
Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,44 persen. Kosdaq kapitalisasi kecil ikut melonjak 0,22 persen.
Disusul peningkatan Indeks S&P/ASX 200 Australia sebesar 0,78 persen. Perolehan ini jadi kenaikan ketiga berturut-turut.
Indeks Hang Seng Hong Kong berada pada level 18.265. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir HSI pada level 18.293,38.
Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average ikut menguat 0,11 persen. Begitu juga Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite yang kompak mencatat kenaikan sekitar 0,1 persen. (fh)